Bisnis.com, JAKARTA -- Xendit, perusahaan infrastruktur pembayaran, akan fokus menggarap segmen pasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan social seller pada tahun depan.
Head of PR dan Events Xendit Astri Abyanti mengatakan, sejak pandemi Covid-19, banyak pelaku UMKM dan social seller yang lebih banyak membutuhkan digital payment solution. Untuk itu, Xendit berkomitmen untuk lebih serius mencari tahu kebutuhan para pelaku UMKM dan social seller.
"Segmentasi pasar kami di 2021 itu tentu saja lebih banyak ke UMKM dan social seller. Untuk 2022 juga seperti itu. Kami akan memperluas dan lebih mendalami seperti apa yang dibutuhkan UMKM dan social seller tersebut," ujar Astri dalam acara Peluncuran Tiga Solusi Bisnis Digital Baru Xendit, dikutip Kamis (4/11/2021).
Hal ini, kata Astri, juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong UMKM naik kelas dan mendorong transformasi digital UMKM karena dinilai menjadi salah satu penopang utama ekonomi digital Indonesia.
"Jadi konsentrasi kami full ke sana, tapi tidak melupakan adanya skala bisnis yang besar, seperti perusahaan dan BUMN," imbuhnya.
Adapun, Xendit baru saja meluncurkan tiga solusi bisnis digital baru untuk para pelaku bisnis dari berbagai skala. Ketiga solusi tersebut meliputi aplikasi mobile Xendit Bisnis untuk mempermudah pelanggan Xendit menerima pembayaran dari konsumen, fitur Xendit Online Store untuk mempermudah siapapun mendirikan toko online dan menerima pembayaran digital, serta XenSol untuk solusi transformasi digital termasuk pembayaran online.
“Kami telah merancang dan menghadirkan aplikasi Xendit Bisnis untuk melayani pelanggan Indonesia, terutama pelaku usaha individu dan UMKM, yang mayoritas menggunakan smartphone untuk mengoperasikan bisnisnya. Dengan adanya aplikasi, kini semua orang bisa mengatur transaksi pembayaran digital secara lebih mudah dan lebih aman. Untuk mendukung mobilitas yang tinggi, pelanggan Xendit bisa mengeluarkan invoice dan menerima berbagai jenis metode pembayaran dari pembeli lewat aplikasi ini, kapan saja dan dimana saja,” ujar Moses Lo, Founder dan CEO Xendit.
Tak hanya mengatur dan menerima pembayaran online dari pembeli, aplikasi Xendit Bisnis juga dilengkapi dengan fitur Order Management. Pelaku usaha bisa memproses keseluruhan transaksi secara otomatis, mulai dari memasukkan pesanan dari pembeli, mengatur pengiriman, hingga merekap semua pembelian. Dengan begitu, operasional bisnis online bisa berjalan dengan lebih lancar dan efisien dalam hal penghematan waktu.
Selain aplikasi yang baru diluncurkan, Xendit juga mempermudah para pelaku usaha untuk mendirikan toko online-nya sendiri dengan fitur Xendit Online Store. Fitur ini memungkinkan pelaku usaha untuk mendirikan toko online dengan URL unik hanya dalam waktu kurang dari 5 menit, yang sudah dilengkapi pula dengan fitur pilihan metode pembayaran yang ditenagai oleh Xendit.
Fitur Xendit Online Store ini tersedia secara gratis dan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha individu hingga UMKM yang telah terdaftar di Xendit untuk memperbesar jangkauan pembeli dan memperkuat kanal penjualan mandiri mereka, tanpa bergantung pada platform e-commerce lain.
Solusi bisnis ketiga yang dihadirkan oleh Xendit di kuartal IV/2021 ini adalah XenSol (Xendit Solution). Bekerja sama dengan Andrew Tani & Co. (ATC), XenSol menyasar pelaku bisnis dalam skala besar, yaitu perusahaan dan BUMN yang berupaya melakukan transformasi digital secara menyeluruh. Perusahaan ini bisa menggunakan layanan konsultasi dari ATC dan Xendit akan mendukung transformasi digital tersebut dengan menyediakan infrastruktur pembayaran digital yang lebih baik, di bawah program XenSol. Nantinya, Xendit juga berencana mengajak partner serta agensi yang relevan sebagai mitra untuk menjalankan program XenSol secara berkelanjutan.
Peluncuran aplikasi dan fitur baru Xendit bertujuan untuk mempermudah semua pelaku bisnis dari berbagai skala, mulai dari pelaku bisnis individu, UMKM, hingga perusahaan besar dalam mengoperasikan bisnis digital mereka. Xendit memperluas akses teknologi demi menciptakan lingkungan persaingan yang setara (equal playing field), sehingga semua pelaku bisnis di Indonesia bisa memulai usahanya dan bertumbuh dengan baik.
“Kami akan terus berinovasi dan menambahkan fitur-fitur terbaru untuk membantu para pelaku bisnis agar bisa mengoperasikan toko online mereka dengan lebih efisien dan mudah, misalnya menghadirkan fitur kalkulasi ongkos kirim, pemesanan layanan logistik, tools pemasaran, dan sebagainya. Kami akan terus mendengarkan aspirasi dari para pengguna untuk semakin memahami dan memenuhi kebutuhan mereka,” kata Moses.