Bisnis.com, JAKARTA - Pencatatan rekor tertinggi indeks harga saham gabungan pada hari ini diwarnai dengan sejumlah transaksi crossing atau tutup sendiri. Salah satunya PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB).
Transaksi crossing saham BBYB terjadi di harga Rp2.008, dengan nilai transaksi Rp749,21 miliar dari broker domestik ke broker asing. Hal tersebut membuat pasar saham mencatatkan net sell, meskipun terjadi net buy di pasar reguler.
Pada penutupan perdagangan Jumat (19/11/2021), saham BBYB turun 2,68 persen atau 60 poin menjadi Rp2.180, setelah bergerak di rentang Rp2.130-Rp2.380. Mengutip data RTI, net sell investor asing di BBYB mencapai Rp315,49 miliar.
PT Indo Premier Sekuritas dengan kode broker PD menjadi yang paling banyak membeli saham BBYB. Di sisi lain, PT CIMB Sekuritas Indonesia (YU) menjadi pihak yang paling banyak menjual.
Belum ada informasi resmi siapa yang memborong saham BBYB. Yang jelas, pada hari ini PT Gozco Capital melaporkan melepas 12 juta saham BBYB. Gozco Capital pun kini memegang 16,37 persen saham BBYB, dari sebelum transaksi 16,53 persen.
BBYB juga baru saja merilis laporan keuanagn per September 2021. BBYB mencatatkan pendapatan bunga Rp493,57 miliar, naik 52,13 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp324,44 miliar.
Baca Juga
Namun demikian, perusahaan mencatatkan beban umum dan administrasi Rp308,54 miliar serta beban pemasaran Rp127,28 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing Rp74,11 miliar dan Rp8,8 miliar.
Tingginya beban membuat BBYB mencatatkan rugi bersih tahun berjalan Rp264,74 miliar per September 2021, berbalik dari laba Rp4,32 miliar per September 2020.