Bisnis.com, JAKARTA – Salah satu resolusi akhir tahun yang dilakukan oleh kebanyakan orang adalah memiliki mobil baru. Apalagi, tahun 2022 dirasa menjadi waktu yang tepat untuk memiliki kendaraan pribadi, karena situasi perkreditan sudah mulai berangsur membaik.
Hingga Oktober lalu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil tahun 2021 tumbuh pesat menyentuh angka 67 persen yakni terjual sebanyak 703.089 unit dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama. Pertumbuhan ini diprediksi akan terus terjadi, mengingat program Down Payment (DP) 0 persen untuk pembelian mobil dan motor resmi diperpanjang hingga akhir tahun 2022, dan juga insentif diskon PPnBM yang diperpanjang sampai akhir tahun ini.
Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit (IdScore), Yohanes Arts Abimanyu, menilai bahwa kebijakan yang bertujuan mendorong daya beli masyarakat khususnya di sektor kendaraan bermotor itu, diharapkan semakin meningkatkan jumlah permintaan kredit itu sendiri.
“Membeli mobil merupakan salah satu keputusan besar bagi kebanyakan orang. Karenanya, sebelum mengajukan kredit, penting bagi setiap individu untuk mengecek credit scorenya guna mengetahui tingkat kelayakan kredit sekaligus mengetahui bagaimana penilaian bank atau leasing dan peluang permohonan kredit yang diajukan,” ujar Abimanyu melalui siaran pers, Jumat (17/12/2021).
Pada kesempatan terpisah, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan bahwa momentum naiknya angka pesanan kendaraan bermotor merupakan pendorong pertumbuhan usaha sektor perusahaan pembiayaan. Meski demikian, perusahaan pembiayaan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas kredit.
Simak beberapa tips dari MyIdScore untuk pengajuan kredit mobil yang mudah dan minim risiko.
1. Pahami Besaran Uang Muka, Cicilan, dan Biaya Lain.
Sebelum mengajukan kredit mobil, terlebih dahulu pahamilah besaran bunga dan uang muka yang akan berpengaruh pada nilai cicilan dan tenor pinjaman. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan biaya lain seperti provisi, administrasi, dan biaya terkait lainnya.
2. Cek Kemampuan Bayar data Kredit Historis
Selanjutnya, penting untuk memastikan kemampuan finansial ke depan. Tidak kalah pentingnya adalah mengecek apakah data kredit Anda sudah memperbaharui sesuai kondisi saat ini seperti domisili, pekerjaan atau status kredit yang sudah berakhir atau yang saat ini masih berjalan. Ketidakakuratan data seringkali menyebabkan proses pengajuan kredit terhambat bahkan gagal disetujui.
Suwandi menjelaskan, pengecekan laporan kredit historis dan credit score menjadi lebih mudah dengan kehadiran MyIdScore. Masyarakat sudah bisa secara mandiri melakukan pengecekan laporan kreditnya dengan lebih cepat dan mudah melalui laman www.myidscore.id.
“Dalam waktu singkat, Anda dapat memperoleh laporan kredit historis, credit scoring, profil risiko, kemungkinan gagal bayar, serta informasi relevan lainnya. Informasi tersebut nantinya akan berguna dalam mempersiapkan pengajuan kredit mobil, mengukur peluang perolehan kredit serta membantu dalam melakukan koreksi atau pengkinian data kredit,” jelasnya.
3. Mengenal Prinsip 5C
Selain memastikan credit score aman lewat MyIdScore, Anda juga perlu memahami prinsip 5C, yakni character, capacity, capital, condition, dan collateral yang biasanya digunakan dalam proses analisa kredit oleh lembaga jasa keuangan.
Character atau kepribadian calon debitur yang dicari adalah yang beritikad baik untuk menyelesaikan pembayaran cicilan. Capacity merupakan kemampuan mengelola keuangan pribadinya, sedangkan Capital adalah nilai aset yang dimiliki calon debitur.
Sedangkan Collateral termasuk prinsip yang penting karena nilai agunan atau jaminan yang diberikan akan menjadi pengukur apakah pengajuan kredit diterima atau tidak. Terakhir, Condition atau faktor luar yang dapat mempengaruhi, seperti usia peminjam, kondisi ekonomi negara, dan lainnya.
4. Pintar-pintar Pilih Lembaga Jasa Keuangan
Pastikan anda berhubungan dengan lembaga kredibel, terpercaya, dan baik reputasinya. Pengajuan kredit melalui bank akan memberikan penawaran suku bunga yang lebih rendah, namun prosesnya lebih lama dengan persyaratan dokumen yang lebih rumit.
Sedangkan, proses pengajuan kredit melalui lembaga pembiayaan atau leasing akan lebih cepat. Meskipun begitu, biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak, dan suku bunga yang ditawarkan biasanya juga lebih tinggi.
5. Rancang Skema Keuangan Baru
Dengan memutuskan untuk kredit mobil, maka alokasi dana keuangan otomatis akan berubah. Melihat kondisi ini, sangat disarankan bagi calon debitur untuk mulai merancang skema keuangan yang menyesuaikan dengan pengeluaran baru ini.
Untuk itu, Anda harus membuat rencana keuangan yang sesuai dengan kondisi finansial sekarang, agar proses pembayaran kredit mobil jadi lebih terencana hingga lunas nanti.