Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) akan meningkatkan penyaluran permodalan bagi UMKM pada 2022 seiring dengan pertumbuhan optimisme dari para pelaku usaha dan perbaikan kondisi sejumlah sektor.
Dalam riset Economic Outlook BRI 2022 bertajuk “Melanjutkan Pemulihan Ekonomi dengan Kewaspadaan”, UMKM di sektor peternakan, perikanan, padi, kelapa sawit dan gas bumi, serta farmasi menjadi sektor yang diprediksi memiliki pertumbuhan kredit paling tinggi dengan risiko rendah.
Chief Economist BRI yang sekaligus Research Director BRI Research Institute, Anton Hendranata mengatakan optimisme juga ditunjukkan oleh para pelaku UMKM. Hal ini terlihat dari ekspektasi indeks bisnis UMKM yang melesat dari 88,1 pada kuartal II menjadi 132,0 pada kuartal III/2021.
Menurutnya, indeks kepercayaan konsumen yang meningkat menimbulkan aktivitas konsumsi rumah tangga ikut terdorong, sehingga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) melambat.
"Orang sudah mulai berani belanja sehingga PDB [Produk Domestik Bruto] bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2021,” tutur Anton dalam keterangan tertulis, Senin (27/12/2021).
Anton menyebut pertumbuhan PDB diperkirakan melesat di kisaran 4,8 persen hingga 5,3 persen secara tahunan (yoy) pada 2022 bila sektor UMKM bangkit dan pandemi Covid-19 tetap terkendali.
Baca Juga
Dia menilai permintaan meningkat dan konsumen yang semakin konsumtif sangat mendukung pertumbuhan kredit. Selain itu, UMKM memiliki karakteristik unik karena sektor ini cepat terdampak, tetapi juga mampu melesat ketika mobilitas masyarakat meningkat.
Adapun proyeksi pertumbuhan DPK BRI pada tahun depan berada di kisaran 5,14 persen hingga 6,84 persen yoy. Kendati demikian, likuiditas BRI masih punya ruang untuk ekspansi kredit karena rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) masih berada di level 83 persen atau di bawah batas bawah regulator sebesar 92 persen.