Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amartha: Lender Tak Lagi Coba-Coba Fintech P2P Lending

Amartha menilai lender tak lagi coba-coba fintech P2P lending dan sudah banyak yang aktif.
CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Platform peer-to-peer (P2P) lending klaster produktif PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) melihat fenomena mulai banyaknya pendana (lender) aktif, dan bukan lagi sekadar coba-coba.

Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra mengungkap bahwa hal ini  tergambar dari ribuan pendana yang baru pertama kali melakukan pendanaan, hampir separuh mulai melakukan pendanaan berulang kali atau mulai menjadi pendana aktif.

"Lender aktif di Amartha menempati porsi sekitar 30 persen dari total lender ritel kami. Tapi yang lebih menggembirakan, kami mencatat sekitar 40 persen pendana yang baru pertama kali mencoba, melanjutkan kembali pendanaan [kedua dan seterusnya], atau mulai menjadi active lender," ujarnya kepada Bisnis.com, Sabtu (8/1/2022).

Taufan optimistis pendana aktif bakal terus bertumbuh, didorong kesamaan visi dan tujuan untuk ikut memajukan perekonomian di wilayah pedesaan. Seperti diketahui, segmen mitra peminjam (borrower) yang dibina Amartha merupakan pelaku usaha mikro wanita di pedesaan.

"Umumnya, mereka yang menjadi active lender di Amartha percaya dengan platform kami karena kualitas pinjaman yang baik, imbal hasil yang kompetitif, yakni mencapai 15 persen flat per tahun, serta tergerak untuk bersama-sama menciptakan dampak sosial ekonomi melalui penyaluran modal usaha," tambahnya.

Ke depan, Taufan menjamin tim Amartha akan mempertahankan kinerja dan kualitas platform agar selalu sesuai dengan ekspektasi para lender. Harapannya, angka lender aktif pun bisa terus meningkat.

"Amartha percaya lender aktif ini seperti pelanggan setia, yang memercayakan Amartha sebagai platform P2P lending pilihannya. Jadi kehadiran mereka sangat penting bagi kelangsungan bisnis Amartha, sekalipun dari sisi jumlah penyaluran, nominalnya masuk ke segmen ritel," tutupnya.

Sebagai informasi, sejak berdiri sebagai fintech P2P lending, pendanaan Amartha telah mencapai Rp5,42 triliun kepada 946.000 mitra emak-emak pelaku UKM. Amartha bukan hanya memberikan pinjaman dengan skema kelompok kepada para mitra, namun juga pendampingan usaha dan pelatihan keterampilan.

Masyarakat yang tertarik menjadi lender Amartha bisa mendanai berbagai bisnis para mitra seperti warung makan, kelontong, laundry, pertanian, sampai jasa jahit pakaian, mulai dengan Rp100.000. Tak perlu khawatir, karena platform sudah berizin OJK dan tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) Amartha pun masih bertahan di 98,26 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper