Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Kedua Perdagangan HMETD, Saham Allo Bank (BBHI) Masuk Top Losers

Saham BBHI terparkir di urutan kelima top losers pada perdagangan hari ini dengan penurunan 6,95 persen atau turun 450 poin ke level Rp6.025.
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) berakhir di zona merah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (14/1/2022).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya terdapat satu emiten bank yang menempati top losers pada perdagangan hari ini, yaitu saham Allo Bank. Saham BBHI terparkir di urutan kelima top losers pada perdagangan hari ini dengan penurunan 6,95 persen atau turun 450 poin ke level Rp6.025.

Sepanjang perdagangan, saham BBHI bergerak di rentang Rp6.025-Rp6.725 dan dibuka ke level Rp6.450 per saham. Adapun, volume saham yang diperdagangkan sebanyak 26,89 juta saham dan turnover senilai Rp168,72 miliar, serta frekuensi sebanyak 14.026.

Dengan demikian, kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) yang dimiliki BBHI menjadi Rp70,39 triliun.

Meski demikian, saham BBHI tercatat berada di zona hijau selama 3 bulan terakhir dengan kenaikan mencapai 139,91 persen. Sama halnya selama 6 bulan terakhir, saham BBHI masih bergerak menyentuh 335,87 persen.

Dalam prospektus perseroan disebutkan, Allo Bank berencana menerbitkan sebanyak 10,04 miliar saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham dan harga pelaksanaan rights issue ditetapkan sebesar Rp478 per saham. Dengan demikian, perseroan berpotensi mendapatkan dana Rp4,8 triliun melalui aksi ini.

Adapun, Allo Bank telah menetapkan periode perdagangan HMETD lima hari kerja, mulai 13 Januari 2022 sampai dengan 19 Januari 2022. Artinya, HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

Melalui aksi ini, diketahui Allo Bank memiliki 6 investor strategis, antara lain PT Bukalapak.com Tbk., Abadi Investments Pte. Ltd., PT Indolife Investama Perkasa, H Holdings Inc., Trusty Cars Pte. Ltd., dan PT CT Corpora.

PT Mega Corpora (MC) sebagai pemegang saham utama Allo Bank dengan kepemilikan 90 persen telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sekitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi haknya.

Dana yang disiapkan oleh MC untuk melaksanakan sebagian haknya ini senilai Rp1,3 triliun. Sisa hak HMETD yang tidak diambil oleh MC, dialihkan kepada Bukalapak sebanyak 2,49 miliar saham.

Lalu, Abadi Investment Pte.Ltd sebanyak 1,52 miliar saham, dan PT Indolife Investama Perkasa sebanyak 1,30 saham. Kemudian diikuti oleh H Holdings Inc. sebanyak 448,74 juta saham, Trusty Cars Pte. Ltd sebanyak 150 juta saham, dan PT CT Corpora sebanyak 408,31 juta saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper