Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) akan meluncurkan fitur digital lending atau kredit secara digital yang akan tersedia di aplikasi neobank pada kuartal I/2022.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan menargetkan 30 persen dari pengguna aplikasi neobank akan menjadi nasabah digital lending di akhir tahun.
Sampai dengan akhir kuartal IV/2021, jumlah nasabah Bank Neo Commerce mencapai 13,3 juta nasabah pada akhir kuartal IV/2021, meningkat 63 persen dari posisi kuartal III/2021 sebesar 8,21 juta nasabah.
“Target kami 30 persen dari pengguna aplikasi neobank menjadi nasabah digital lending di akhir tahun,” kata Tjandra dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1/2022).
Tak hanya itu, bank dengan kode emiten BBYB ini juga akan memperkenalkan lebih produk wealth management di tahun ini. Produk tersebut diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan investasi para nasabahnya, di antaranya reksa dana, saham, asuransi, emas dan produk lainnya.
“BBYB juga menyediakan platform komunikasi yang interaktif di aplikasi neobank dengan memberikan konten-konten investasi dan pengelolaan keuangan untuk nasabah wealth management,” imbuhnya.
Baca Juga
Sejak diluncurkan pada Maret 2021, neobank terus melakukan inovasi secara berkesinambungan, baik dari sisi produk, fitur, layanan, maupun keamanan digital.
BBYB mencatatkan kinerja keuangan per November 2021 dengan hasil ciamik. Kendati demikian, Tjandra menyatakan bahwa kenaikan kinerja BNC di kuartal IV/2021 juga harus diimbangi dengan kemampuan perseroan untuk melayani jutaan nasabah di saat bersamaan.
Berdasarkan laporan keuangan per November 2021, total aset BBYB tumbuh 56 persen dari Rp5,4 triliun menjadi Rp8,5 triliun dibandingkan Desember 2020.
“Kenaikan aset yang cukup signifikan ini membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap BNC juga semakin besar,” ujarnya.
Selain itu, kredit yang disalurkan BBYB juga meningkat 11 persen dari Rp3,7 triliun menjadi Rp4,1 triliun. Adapun, BBYB mencatat total transaksi lebih dari 96,86 juta kali transaksi, meningkat 300 persen dibandingkan kuartal III/2021 yang sebanyak 23,93 juta kali transaksi.
Bank yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti ini juga mencatat total saldo rekening mencapai US$264 juta atau sekitar Rp3,77 triliun pada kuartal IV/2021.