Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank UOB Indonesia berencana akan menerbitkan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2022 sebanyak-banyak Rp100 miliar.
Penawaran obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank UOB Indonesia dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp2 triliun.
Berdasarkan prospektus di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (9/2/2022), obligasi subordinasi ini berjangka waktu 7 tahun sejak tanggal emisi. Sementara itu, perseroan belum ditentukan persentase tingkat bunga tetap per tahun.
Manajemen menyampaikan bunga obligasi subordinasi dibayarkan setiap 3 bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi subordinasi, terhitung sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi subordinasi pertama akan dilakukan pada 8 Juni 2022.
Sementara itu, pembayaran bunga obligasi subordinasi terakhir akan dibayarkan bersamaan dengan pelunasan pokok obligasi subordinasi pada tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 8 Maret 2029.
Baca Juga
"Seluruh dana yang akan diperoleh dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Subordinasi akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung perkembangan aset produktif, di antaranya adalah penyaluran kredit dan/atau penempatan surat berharga yang bersifat likuid," terang manajemen dalam prospektus.
Bank UOB Indonesia menjadwalkan masa penawaran awal dimulai sejak 10 – 15 Februari 2022. Adapun pernyataan efektif obligasi ini ditargetkan bisa dikantongi pada 24 Februari 2022. Lebih lanjut, masa penawaran umum dijadwalkan pada 1 – 2 Maret 2022.
Selanjutnya, Bank UOB menjadwalkan tanggal penjatahan pada 4 Maret 2022. Lalu, 8 Maret 2022 menjadi periode distribusi saham secara elektronik sekaligus pengembalian uang pemesanan. Selanjutnya, tanggal pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) jatuh pada 9 Maret 2022.