Bisnis.com, JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengingatkan entitas perbankan Tanah Air agar lebih rajin melakukan pembaruan alias update aplikasi besutannya.
Juru Bicara BSSN Anton Setiawan menjelaskan bahwa hal ini bukan hanya terkait keamanan siber, namun juga demi menjamin terjadinya stabilitas sistem elektronik di tengah berbagai upaya yang mengacu Application Lifecycle Management.
Dalam konteks pengelolaan sistem elektronik, termasuk milik perbankan, tahap-tahap lifecycle management dalam hal pengelolaan aplikasi tersebut, antara lain tahap pembangunan, operasional, pemeliharaan, dan pengembangan.
"Jika mengacu pada prinsip-prinsip keamanan siber secara khusus, maka pembaruan terhadap aplikasi memang menjadi hal yang mutlak. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman siber yang ada, menutup celah kerawanan, dan meningkatkan level keamanan," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (4/3/2022).
Oleh sebab itu, ketika entitas perbankan rajin melakukan update untuk perbaikan rutin, mengembangkan fitur, atau meningkatkan keamanan sistem, harapannya bank sudah terbiasa merampungkannya tanpa mengurangi layanan kepada para nasabah.
"Karena jangan lupakan hal-hal standar yang perlu diperhatikan dalam pembaruan aplikasi, yaitu ketersediaan layanan tidak terganggu, stabilitas sistem elektronik tetap terjaga, dan ada peningkatan keamanan sistem dari berbagai ancaman siber," tambahnya.
Diketahui, baru-baru ini jagat Twitter diramaikan oleh keluhan warganet soal gangguan layanan mobile banking milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Namun tak berselang lama, gangguan tersebut dapat diatasi dan layanan sudah kembali normal.