Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB telah melaksanakan aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu I (PMHMETD I) atau rights issue.
Bank bersandi saham BJBR itu telah melaksanakan periode perdagangan yang berlangsung sejak 9 – 16 Maret 2022.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan aksi korporasi tersebut berjalan dengan sukses dan mendapatkan atensi yang besar dari masyarakat.
“Alhamdulillah, rights issue yang kami lakukan ternyata mendapatkan minat masyarakat yang begitu besar, dengan oversubscribe 100,48 persen dari pemegang saham pemerintah daerah maupun publik,” kata Yuddy kepada Bisnis, Rabu (23/3/2022).
Berdasarkan prospektus yang dirilis perseroan, Rabu (23/2/2022), Bank BJB menawarkan sebanyak-banyaknya 682,65 juta saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp250 per saham dan harga pelaksanaan sebesar Rp1.355 per saham.
Dengan terjadinya oversubscribe atau total saham yang dipesan investor melebihi yang ditawarkan, membuat BJBR berhasil mengantongi dana sebesar Rp924,99 miliar dari aksi tersebut.
Baca Juga
“Sehingga, target proceed sebesar Rp924,99 milliar yang kami rencanakan sebagaimana dalam prospektus dapat tercapai,” ujarnya.
Yuddy mengatakan pencapaian tersebut merupakan bentuk kepercayaan investor terhadap kinerja Bank BJB selama ini, yang sudah hadir di 14 Provinsi di Indonesia.
“Seluruh lembar saham baru yang kami siapkan untuk dikeluarkan dari portepel melalui right issue ini pun terserap seluruhnya, tidak tersisa,” jelasnya.
Jika dirinci, Yuddy menjelaskan dari total dana yang perseroan peroleh, masing-masing sebesar Rp723,4 miliar dari Pemerintah Daerah dan sisanya Rp201,6 miliar dari publik.
Adapun, seluruh dana yang diperoleh akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan.