Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kucurkan Rp493 Miliar, Maybank (BNII) Jadwalkan Cum Dividen Pekan Depan

Maybank Indonesia menjadwalkan tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 4 April 2022, sedangkan di pasar tunai berlangsung pada 6 April 2022.
Karyawan melintas di depan kantor cabang Maybank Indonesia, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawan melintas di depan kantor cabang Maybank Indonesia, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) memutuskan untuk menebar dividen tunai untuk tahun buku 2021 sebesar Rp493,49 miliar atau Rp6,47 per saham. Jumlah ini setara 30 persen dari laba bersih tahun buku 2021.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Maybank Indonesia menjadwalkan tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 4 April 2022, sedangkan di pasar tunai berlangsung pada 6 April 2022.

Adapun awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 5 April 2022, sementara di pasar tunai pada 7 April 2022.

Dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan (recording date) pada 6 April 2022. Selanjutnya, perseroan akan membayarkan dividen tunai pada 28 April 2022.

Menutup tahun 2021, Maybank tercatat membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) sebesar Rp1,64 triliun. Angka ini naik 29,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,27 triliun pada 2020.

Direktur Keuangan Maybank Indonesia, Thilagavathy Nadason, mengatakan dengan capaian laba tersebut, emiten bank dengan kode BNII tersebut meningkatkan rasio pembagian dividen untuk tahun buku 2021.

“Untuk dividen di tahun 2021, kami membagikan dividen sebesar 30 persen dari laba yang dihasilkan, naik dibandingkan dengan tahun 2020 yaitu 20 persen,” ujarnya.

Dari sisi kinerja, Maybank mencatatkan rasio Non-Performing Loan (NPL) secara konsolidasian sebesar 3,7 persen gross dan 2,6 persen net. Adapun, rasio Loan at Risk (LAR) membaik ke level 18,0 persen pada Desember 2021 dari 21,5 persen di 2020.

Sementara itu, posisi Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai sebesar 26,9 persen naik jika dibandingkan pada 2020 yang sebesar 24,3 persen.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) turun 0,1 persen yoy dari Rp115 triliun per Desember 2020 menjadi Rp114,89 triliun, tetapi tumbuh 12,8 persen secara kuartalan. Dana murah atau CASA tumbuh 18,5 persen yoy menjadi Rp54,26 triliun pada Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper