Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) akan menambah modal melalui penerbitan saham baru atau rights issue.
Penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II ini mengincar dana segar Rp2 triliun. Bank akan menerbitkan 20 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100.
“Seluruh dana hasil PMHMETD ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dan sebagai tambahan modal kerja Perseroan dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah yang akan direalisasikan secara bertahap,” tulis direksi Bank Amar dalam keterbukaan informasi, Selasa (5/4/2022).
Adapun PMHMETD II dapat dilaksanakan setelah perseroan mendapatkan persetujuan dari pemegang saham, menyampaikan pernyataan pendaftaran ke OJK, dan pernyataan efektif OJK.
Manajemen Bank Amar memperkirakan pelaksanaan rights issue tersebut paling lambat akhir 2022. Mengingat tenggat waktu batas bawa modal inti menurut Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum adalah Desember 2022.
Per 31 Desember 2021, modal inti Bank Amar sebesar Rp1,02 triliun. Artinya bank membutuhkan sedikitnya Rp2 triliun untuk memenuhi ketentuan OJK yang menyaratkan modal inti bank di Indonesia sedikitnya Rp3 triliun.
Saat ini pemegang saham pengendali Bank Amar adalah Toleram Group Inc. dengan kepemilikan 30 persen. Selanjutnya publik menggenggam 70 persen saham.