Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) atau BNI Griya pada Februari 2022 sebesar Rp49,8 triliun. Capaian tersebut tumbuh 8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Corina Leyla Karnalies optimistis secara keseluruhan kinerja KPR perseroan pada tahun ini bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.
BNI berkomitmen untuk terus menggenjot kredit sektor properti pada tahun ketiga pandemi Covid-19 sebagai salah satu bentuk upaya pemulihan ekonomi nasional, mengingat sektor properti memiliki multiplier effect dengan lebih dari 170 subsektor industri yang dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional.
“Adapunt tren pertumbuhan kredit properti pada kuartal I/2022 cenderung meningkat khususnya KPR BNI Griya,” kata Corina dalam siaran pers, Minggu (17/4).
Corina mengatakan, pertumbuhan KPR pada dua bulan pertama 2022 ini telah meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Dia menjelaskan pihaknya memberikan berbagai penawaran menarik kepada para calon debitur BNI Griya.
“Program BNI Griya yang ditawarkan antara lain suku bunga mulai 3,4% fixed 2 tahun pertama, cicilan ringan dengan opsi bayar bunga saja hingga 2 tahun pertama,” kata Corina.
Selain itu, lanjutnya, perseroan memberikan kemudahan pengajuan KPR secara daring dengan eForm BNI Griya yang dapat diakses melalui website BNI, BNI mobile banking atau http://bit.ly/eFormBNIGriya.
Sebelumnya, untuk mendorong pertumbuhan BNI Griya dan menyalurkan KPR bersubsidi, BNI siap mengimplementasikan enam fokus.
Pertama, BNI fokus ekspansi pada segmen risiko rendah dan nasabah saat ini serta mengoptimalkan rantai nilai bisnis melalui sinergi dengan bisnis perbankan maupun dengan entitas anak. Kedua, penetrasi ke pasar primer griya melalui peningkatan kerja sama dengan mitra pengembang PKS.
Ketiga, digitalisasi pengajuan kredit (e-form). Keempat, optimalisasi penyerapan kuota BNI Griya Subsidi serta menyediakan bridging loan untuk pembangunan rumah.
Kelima, melakukan fokus ekspansi kepada institusi yang diseleksi dan perusahaan.
Terakhir, penetrasi potensi nasabah payroll dengan mengoptimalkan data analytics serta optimalisasi data leads debitur eksisting dan nasabah Emerald.