Bisnis.com, JAKARTA – Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk terus berperan serta dalam menumbuhkembangkan wirausaha sosial di Indonesia, dengan salah satunya melalui DBS Foundation Social Enterprise Grant (DBSF SE Grant).
DBSF SE Grant adalah sebuah program tahunan yang memberikan dana hibah atau grant kepada wirausaha sosial untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan inovasi mereka dalam mengatasi permasalah sosial.
Adapun DBS Foundation, yayasan pertama di Singapura yang didedikasikan untuk memperjuangkan kewirausahaan sosial, mengajak wirausaha sosial di enam negara di mana DBS beroperasi untuk mendaftar DBSF SE Grant 2022.
Head of Group Strategic Marketing & Communications, PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengatakan wirausaha sosial tidak hanya menjalankan bisnis untuk menciptakan dampak sosial, tetapi juga perlu menghasilkan profit untuk menjaga keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang.
“Dengan tanggungjawab yang lebih besar dibandingkan dengan bisnis komersial, menjalankan bisnis sosial tentu memerlukan dana yang tidak sedikit. Karena itu, sumber pendanaan merupakan salah satu pilihan para wirausaha sosial dalam mengembangkan dan mempertahankan bisnisnya,” ujarnya seperti dikutip, Rabu (27/04).
Menurutnya, para wirausaha sosial yang tertarik mengikuti DBSF SE Grant 2022 dapat mengajukan aplikasinya hingga 31 Mei 2022 melalui website Bank DBS. Aplikasi yang diterima sebelum 31 Mei 2022 pukul 23.59 waktu Singapura akan dievaluasi tahun ini, sedangkan aplikasi yang diterima setelah waktu tersebut akan dievaluasi untuk program grant tahun depan.
Baca Juga
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemenang SE Grant tahun ini akan mendapatkan dukungan komprehensif dari DBS Group dan DBS Foundation melalui capacity-building, mentorship, kesempatan berjejaring bisnis, dan pembentukan kesadaran akan kewirausahaan sosial. Dana yang diberikan tahun ini mencapai SGD 250.000,” ucapnya.
Selain pendanaan bagi wirausaha sosial, lanjut dia, DBS Foundation tahun ini untuk pertama kalinya meluncurkan program dana hibah bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ingin menciptakan dampak positif.
Dana hibah yang diberikan DBS Foundation bagi UMKM pemenang mencapai SGD 100.000. Pemenang dana hibah juga akan mendapatkan pendampingan serta pelatihan dari DBS Foundation dan Bank DBS untuk memetakan tonggak pencapaian dan dampak positif yang akan dicapai dalam dua tahun pertama.
Setelah berhasil mencapai setiap tonggak pencapaian, DBS Foundation akan memberikan pendanaan kepada UMKM pemenang. Pelaku UMKM dapat mengajukan aplikasi melalui website Bank DBS.
Sebelumnya, Bank DBS Indonesia mengadakan DBS Foundation Social Enterprise MeetUp: Raise Money, Raise Awareness dengan tujuan mempertemukan para wirausaha sosial untuk membedah langsung kiat menulis proposal dana hibah yang baik.
“Dana hibah merupakan sumber pendanaan yang tepat bagi wirausaha sosial karena sifatnya yang bukan hutang, melainkan pemberian berlandaskan asas kepercayaan. Kami mengimbau para wirausaha sosial dan start-up untuk mengikuti DBSF SE Grant 2022 yang telah kami buka. Dengan adanya acara DBS Foundation Social Enterprise MeetUp, kami berharap setiap wirausaha sosial mendapatkan gambaran jelas mengenai bagaimana menulis proposal yang baik sehingga meningkatkan peluang untuk lolos,” katanya.
Para narasumber yang hadir pada acara tersebut memaparkan tips-tips menulis proposal grant yang dapat membantu para wirausaha sosial dalam melalui proses seleksi DBSF SE Grant 2022 mendatang. Simak tips-tipsnya berikut ini:
1. Mengetahui masalah, solusi, dan target pasar yang tepat
Menulis proposal grant yang kuat tentu tidak luput dari pemaparan masalah, solusi, serta target pasar yang tepat. Ketika menulis permasalahan sosial yang hendak diselesaikan, kemukakan data-data faktual dalam angka, serta sampaikan solusi yang masuk akal dan dapat terukur. Selanjutnya, tentukan target pasar yang sesuai dengan masalah dan solusi yang telah dipaparkan sebelumnya.
2. Memiliki misi yang kuat
Hal selanjutnya yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun proposal adalah menentukan misi yang kuat dan dapat dicapai. Apabila misi yang dirumuskan sama dengan misi organisasi pemberi dana, hal ini akan memperbesar peluang bagi proposal untuk mendapatkan nilai tambah. Jangan takut terkesan ambisius, selama proposal yang dibuat tetap masuk akal dan mampu dipertanggungjawabkan.
3. Menyusun roadmap yang jelas
Guna mengetahui strategi bisnis yang akan dilakukan wirausaha sosial setelah mendapatkan dana hibah, organisasi pemberi dana perlu mengetahui roadmap atau alur pergerakan bisnis yang akan dilakukan kedepannya secara jelas. Hal ini menjadi peluang bagi para wirausaha sosial untuk merinci strategi usahanya secara terukur.
4. Memiliki dampak positif dan berkelanjutan
Hal yang tidak kalah penting dalam menulis proposal grant adalah dampak positif yang akan diciptakan bisnis sosial bersangkutan. Apabila bisnis sosial tersebut memiliki dampak yang tidak hanya positif, tapi juga berkelanjutan, hal tersebut tentu akan menjadi nilai tambah bagi wirausaha sosial.
“Para wirausaha sosial dengan perencanaan bisnis yang matang dan berkelanjutan akan memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan dana hibah,” ujar Mona Monika.
Melalui DBSF SE Grant 2021, DBS Foundation telah memberikan sekitar SGD 3 juta kepada 19 wirausaha sosial di Asia untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan dampak sosial serta lingkungan mereka. Dua diantaranya merupakan wirausaha sosial asal Indonesia, yaitu Tridi Oasis dan Waste4Change.