Bisnis.com, JAKARTA — Aviliani dipilih menjadi komisaris utama PT Allo Bank Indonesia Tbk. atau BBHI. Dalam catatan karirnya, ini bukan pertama kali dirinya mendedikasikan diri di bawah bendera CT Corp. Sebelum berlabuh di bank digital besutan Chairul Tanjung, pada 2018, Aviliani ditunjuk menjadi komisaris independen PT Bank Mega Tbk. atau MEGA.
Tidak hanya di bank swasta, pengamat ekonomi asal Malang ini juga sempat duduk sebagai komisaris independen di dua bank BUMN, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. atau BMRI dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dia menjabat sebagai komisaris independen di BRI cukup lama, yakni dari 2005–2014. Sementara itu, di Bank Mandiri hanya tiga tahun atau pada 2014–2017.
Berdasarkan penelusuran Bisnis, rekam jejak karir Aviliani didominasi oleh dunia pendidikan. Tercatat, dia merupakan dosen pengajar di STIE Perbanas sejak 1989–2002. Dalam kurun waktu itu dia sempat menjadi wakil direktur penelitian dan pengabdian STIE Perbanas pada 1997–1999.
Aviliani juga meninggalkan jejak di Universitas Paramadina. Pada 2002–2005, dia duduk sebagai ketua jurusan di universitas yang didirikan oleh Nurcholish Madjid tersebut.
Adapun Avialiani mengenyam pendidikan S1 di Universitas Atmajaya. Kemudian dia melanjutkan S2 di Fakultas Ilmu Sosial (FISIP), Administrasi Niaga, Universitas Indonesia. Pendidikan terakhir yang dia tempuh adalah S3 Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor. pada 2012.
Sementara itu, Ddi dunia ekonomi dan finansial Aviliani juga memiliki popularitas tinggi sebagai ekonom. Namanya bahkan sempat menjadi salah satu incaran presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk diangkat menjadi salah satu menteri di kabinetnya.
