Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Radana Finance (HDFA) Bidik Pertumbuhan Sektor Pembiayaan 30 Persen

Aset Radana Finance pada akhir 2021 pun naik 66 persen yoy menjadi Rp1,28 triliun, dan masih dalam tren pertumbuhan menjadi Rp1,32 triliun pada kuartal I/2022.
Kiri ke kanan: Direktur Bisnis Radana Finance Milokevin Wendiady dan Direktur Keuangan Radana Finance Rizalsyah Riezky/Bisnis.com-Aziz R
Kiri ke kanan: Direktur Bisnis Radana Finance Milokevin Wendiady dan Direktur Keuangan Radana Finance Rizalsyah Riezky/Bisnis.com-Aziz R

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pembiayaan PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (HDFA) membidik pertumbuhan pembiayaan hingga 30 persen (year-on-year/yoy) pada tahun ini.

Direktur Keuangan Radana Finance Rizalsyah Riezky menjelaskan target ini melanjutkan tren pertumbuhan pembiayaan tiga kali lipat pada tutup buku tahun lalu menjadi senilai Rp1,48 triliun, dibandingkan periode 2020 yang hanya senilai Rp418 miliar.

"Sampai kuartal I/2022 pembiayaan baru kami mencapai Rp354 miliar dan tercatat lebih baik ketimbang periode yang sama tahun lalu senilai Rp203 miliar. Pada akhir tahun nanti kami menargetkan bisa mencapai kisaran Rp2 triliun," ujarnya dalam paparan publik kinerja Radana Finance 2021 dan kuartal I/2022, Kamis (23/6/2022).

Perusahaan pembiayaan terafiliasi Grup Trakindo ini mulai mengalihkan bisnis untuk hanya melayani pembiayaan produktif sejak dua tahun belakangan. Porsi penyaluran pembiayaan HDFA tahun lalu sebesar 85 persen dari produk anjak piutang, sementara 15 persen dari pembiayaan investasi.

Rizal mengungkap pembiayaan anjak piutang akan dikejar lewat menambah mitra korporasi sebagai anchor. Sementara untuk pembiayaan investasi, HDFA akan mengembangkan kredit alat berat dan truk lewat memperluas kerja sama dengan beberapa pabrikan, serta mulai merambah pembiayaan untuk mesin-mesin industri.

"Tren pembiayaan investasi secara umum terus improving, ditopang kebutuhan market aktivitas komoditas, seperti batu bara sampai nikel. Ini menjadi sentimen positif buat Radana. Sementara untuk pembiayaan modal kerja, kami juga melihat peluang, karena kegiatan usaha sudah mulai bergairah dan pulih," tambahnya.

Kinerja pembiayaan tahun lalu pun berdampak positif buat kinerja keuangan Radana Finance, di mana laba bersih berhasil dibukukan positif Rp34,7 miliar, tercatat naik 141 persen dan merupakan pertama kalinya menghijau lagi setelah sebelumnya terus merugi selama tiga tahun belakangan.

Aset Radana Finance pada akhir 2021 pun naik 66 persen yoy menjadi Rp1,28 triliun, dan masih dalam tren pertumbuhan menjadi Rp1,32 triliun pada kuartal I/2022.

Pertumbuhan aset terutama ditopang komponen penyumbang aset terbesar, yaitu piutang pembiayaan yang pada akhir tahun lalu mencapai Rp1 triliun, dan sampai kuartal I/2022 masih bertahan di Rp1,06 triliun.

"Porsi anjak piutang dari total piutang mendominasi hingga 79 persen, diikuti oleh pembiayaan investasi 19 persen, sementara 2 persen sisanya merupakan pembiayaan konsumtif legacy, peninggalan sebelum Radana fokus hanya melayani sektor produktif," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper