Bisnis.com, JAKARTA - PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (HDFA) mengincar pembiayaan tumbuh 30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2022.
Hal itu terungkap dari laporan public expose di keterbukaan informasi BEI hari ini (22/11/2021). Manajemen yang hadir dalam public expose yakni Direktur Rizalsyah Riezky dan Milokevin Wendiady.
Manajemen menyampaikan target tersebut sejalan dengan fokus perseroan pada tahun depan yakni menyalurkan modal kerja dalam bentuk anjak poiutang. Segmen tersebut berkontribusi sebesar 90 persen terhadap total pembiayaan.
Dari sisi regulator, OJK mencatat kenaikan bisnis modal kerja hampir 17,8 persen. Perseroan berharap tren ini akan terus berlanjut sampai tahun depan.
"Jika dilihat pada kondisi pandemi saat ini, sehingga proyeksi kebutuhan modal kerja akan terus meningkat. Di tahun depan akan mengejar kenaikan target kurang lebih di angka 30 persen untuk pembiayaan," ungkap manajemen.
Lebih lanjut, manajemen menyebutkan posisi pembiayaan pada Oktober 2021 telah mencapai Rp1,1 triliun. Dengan demikian, perseroan optimistis target pembiayaan sebesar Rp1,5 triliun sampai dengan akhir tahun dapat tercapai.
"Sebagaimana yang telah disampaikan, target di tahun ini sudah mencapai Rp1 triliun untuk pembiayaan, sebenarnya untuk posisi pembiayaan pada bulan Oktober 2021 ini telah mencapai Rp1,1 triliun, seharusnya target pada tahun ini bisa kami penuhi," imbuhnya.
Terkait dengan produk pembiayaan, sampai saat ini perseroan masih menyalurkan pembiayaan di bidang investasi berupa pembiayaan truck dan alat berat khususnya. Adapun pembiayaan untuk modal kerja disalurkan ke anjak piutang. Perseroan terus mencermati peluang pembiayaan dari produk turunan tersebut.
Radana Finance juga sedang melakukan pengembangan untuk infrastruktur khususnya dalam sistem IT sehingga secara bertahap akan beralih kepada sistem digital. Perseroan juga terus memperbanyak partner dan asosiasi perusahaan guna mendukung pertumbuhan tahun depan.