Bisnis.com, JAKARTA – Langkah PT Bank Central Asia Tbk. menghapus seluruh utang PT Trikomsel Oke Tbk. (TRIO) akan menjaga target rasio kredit bermasalah, yang dibidik oleh emiten bank berkode saham BBCA pada tahun ini.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, mengatakan bahwa dengan pengelolaan risiko secara prudent, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perseroan diperkirakan berada di level 2,2 – 2,4 persen sepanjang 2022.
“Sementara itu, per Maret 2022, NPL di segmen korporasi tercatat sebesar 2,7 persen. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang masih pemulihan di masa pandemi.,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/7/2022).
Sebagaimana diketahui, BCA telah menghapus seluruh utang alias write off dari Trikomsel tahun 2021. Hera dalam hal ini tidak mengungkapkan nilai utang yang dihapus oleh perseroan.
Adapun, kabar write off pertama kali diungkapkan oleh Presiden Direktur Trikomsel Oke Sugiono Wiyono Sugialam dalam surat kepada otoritas bursa. Dia menyampaikan pada 11 Maret 2022, TRIO menerima surat dari BCA perihal penghapusan seluruh utang perseroan.
Selain itu, kata Hera, BCA berharap laju kenaikan kredit pada tahun ini akan berada di kisaran 6 persen hingga 8 persen. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit.
Baca Juga
Sampai dengan Maret 2022, BCA mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 8,6 persen secara year-on-year (yoy). Kenaikan ini terjadi di semua segmen, baik bisnis maupun konsumsi.
Sementara itu, dana giro dan tabungan naik hingga 21,7 persen yoy. Hera mengatakan bahwa kenaikan dana murah atau current account saving account (CASA) tersebut merupakan hasil dari inovasi layanan digital yang dilakukan secara konsisten, sekaligus ekspansi ekosistem bisnis.
Hingga kuartal I/2022, volume transaksi internet banking BCA meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi 1,2 miliar transaksi. Adapun, volume transaksi mobile banking BCA tumbuh 56 persen menjadi 3,2 miliar.
BBCA juga mencatat nilai transaksi internet banking perseroan sepanjang tiga bulan pertama 2022 mencapai Rp4,122 triliun dan mobile banking BCA sebesar Rp1,235 triliun.