Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPR BRI (BBRI) Tembus Rp41 Triliun pada Juni 2022

Per Juni 2022, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat outstanding kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat outstanding kredit pemilikan rumah (KPR) perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp41 triliun pada periode Juni 2022.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan perseroan memiliki strategi memasarkan produk KPRsalah satunya dengan menggelar virtual expo.

Selain itu, BRI juga memasarkan produk KPR berupa akad massal KPRS, Join Program dengan pengembang rekanan, serta untuk mendukung program pemasaran BRI melakukan digitalisasi proses pelayanan KPR dengan Brispot dan Homespot sehingga dapat mempercepat SLA pelayanan.

Pencapaian target KPR BRI per Juni 2022 tumbuh positif dan masih on the track dengan outstanding Juni 2022 berkisar Rp41 triliun atau tumbuh sebesar 10 persen yoy,” kata Aestika kepada Bisnis, Senin (11/7/2022).

Adapun untuk saat ini, suku bunga KPR yang ditawarkan bank pelat merah bersandi saham BBRI itu sebesar 4,99 persen fixed untuk 3 tahun pertama. Sedangkan untuk suku bunga floating KPR BRI saat ini berada pada kisaran 13 persen.

Tak hanya itu, Aestika menjelaskan saat ini BRI juga menawarkan program KPR dengan suku bunga promo (khusus) mulai dari 2,88 persen fixed 1 tahun. Adapun, suku bunga promo KPR BRI akan berlaku sepanjang tahun mengikuti momen yang berlangsung/seasonal seperti KPR HUT, KPR Lebaran, hingga KPR Hoki.

Selain itukami memiliki program promo khusus untuk ASN, TNI, dan POLRI serta BRI juga menjadi salah satu bank penyalur KPR bersubsidi dengan bunga 5 persen sepanjang tenorkhusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah [MBR],” tuturnya.

Potensi kenaikan suku bunga

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia diprediksi akan mengerek tingkat suku bunga, seiring dengan arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang terus menaikkan suku bunga acuan, mengingat masih bergulirnya perang Rusia-Ukraina dan kondisi lainnya yang memicu kenaikan inflasi.

Melihat kondisi tersebut, Aestika menyampaikan dengan adanya potensi tren kenaikan suku bunga, BRI telah menyiapkan strategi untuk tetap bisa melakukan pembiayaan KPR dengan suku bunga yang bersaing.

Upaya yang bakal ditempuh BBRI antara lain seperti melakukan KPR Virtual Expo, dan melakukan digitalisasi pengajuan KPR melalui aplikasi BRISPOT untuk mendorong efisiensi dan juga BRI melakukan cross selling produk pada saat melakukan pelayanan KPR.

Dengan strategi tersebut, hingga akhir tahun ini kami tetap optimis bahwa KPR BRI dapat melampaui target yang telah ditetapkan,” ungkapnya.

Sementara itu, BRI juga masih optimistis penyaluran kredit perseroan mampu tumbuh 9 persen hingga 11 persen hingga akhir tahun 2022.

“Untuk arah suku bunga pinjaman, termasuk KPR ke depan, BRI akan terus melakukan review secara berkala dan terus membuka ruang untuk melakukan penyesuaian suku bunga,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper