Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI per Juni mematok suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR sebesar 7,25 persen, mengutip situs resmi perseroan, Senin (11/7/2022).
Nasabah pada tahun awal cicilan berpeluang mendapatkan promo fix rate atau suku bunga tetap sebesar 4,99 persen selama 3 tahun. Selanjutnya untuk tingkat bunga floating atau suku bunga yang mengikuti pasar saat ini berada pada level 13 persen.
“Selain itu, kami memiliki program promo khusus untuk ASN, TNI, dan POLRI serta BRI juga menjadi salah satu bank penyalur KPR bersubsidi dengan bunga 5 persen sepanjang tenor, khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah [MBR],” kata Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Bisnis, Senin (11/7/2022).
Adapun per Juni 2022 perseroan mencatat pertumbuhan sebesar 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp41 triliun. “Pencapaian target KPR BRI per Juni 2022 tumbuh positif dan masih on the track,” kata Aestika.
Sementara itu Bank Indonesia diprediksi akan mengerek tingkat suku bunga, seiring dengan arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) yang terus menaikkan suku bunga acuan, mengingat masih bergulirnya perang Rusia-Ukraina dan kondisi lainnya yang memicu kenaikan inflasi. Melihat kondisi tersebut, Aestika menyampaikan dengan adanya potensi tren kenaikan suku bunga, BRI telah menyiapkan strategi untuk tetap bisa melakukan pembiayaan KPR dengan suku bunga yang bersaing.
“Untuk arah suku bunga pinjaman, termasuk KPR ke depan, BRI akan terus melakukan review secara berkala dan terus membuka ruang untuk melakukan penyesuaian suku bunga,” tambahnya.
Baca Juga
Upaya yang bakal ditempuh BBRI antara lain seperti melakukan KPR Virtual Expo, dan melakukan digitalisasi pengajuan KPR melalui aplikasi BRISPOT untuk mendorong efisiensi dan juga BRI melakukan cross selling produk pada saat melakukan pelayanan KPR.
“Dengan strategi tersebut, hingga akhir tahun ini kami tetap optimis bahwa KPR BRI dapat melampaui target yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, BRI mematok penyaluran kredit tumbuh 9 persen hingga 11 persen hingga akhir tahun 2022.