Bisnis.com, JAKARTA - Bank digital yang tengah dikembangkan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) rencananya akan membidik segmen UMKM. Jaringan luas dan dukungan teknologi terdepan dari mitra menjadi modal kuat dalam mewujudkan ambisi BNI melayani UMKM.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan perseroan saat ini terus mematangkan pembentukan bank digital, yang awalnya merupakan PT Bank Mayora. Perusahaan berkode saham BBNI itu akan menyulap Bank Mayora menjadi bank digital yang melayani segmen UMKM dan konsumer.
“Secara teknologi sangat canggih dan kami mau operating cost-nya rendah. Kami akan fokus ke UMKM,” kata Royke saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Senin (11/7).
Menurut Royke, Bank Mayora yang terhubung dengan Grup Mayora saat ini terhubung dengan ekosistem UMKM yang sangat besar sehingga berpeluang untuk dilayani oleh bank digital milik BNI. Sementara itu dari sisi teknologi, bank digital BNI akan didukung oleh teknologi terdepan dari Sea Limited.
Dengan perpaduan tersebut, BNI optimistis mampu menghadirkan layanan perbankan digital terbaik dan pembiayaan dengan bunga kompetitif kepada UMKM.
Dia mengatakan dengan biaya operasi yang rendah, karena segala sesuatu dilakukan secara digital dan kantor cabang yang terbatas, maka perseroan akan mampu berhemat. Penghematan tersebut nantinya akan disalurkan bagi para konsumen bank digital BNI yang terdiri dari UMKM dan nasabah ritel.
Baca Juga
"Biasanya bank digital itu fokusnya ke konsumer, namun kami bukan berarti konsumer kami tinggalkan konsumer akan tetap kami kejar, tetapi yang utama adalah UMKM. Dengan digabung maka cost of fund [beban dana] akan menjadi lebih murah. Jadi kami bisa membantu UMKM dengan memberikan bunga yang lebih murah dari yang ada sekarang,” kata Royke.
Sekadar informasi, Untuk diketahui pada Mei 2022, BNI telah menyelesaikan pengambilalihan saham PT Bank Mayora. Dengan selesainya proses akuisisi tersebut, BNI menjadi pemegang saham pengendali Bank Mayora dengan kepemilikan saham sebesar 63,92 persen. Sementara itu, PT Mayora Inti Utama memiliki saham sebesar 36,08 persen.