Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Royke Tumilaar mengungkapkan progres terbaru pengembangan bank digital BNI.
Seperti diketahui, BNI siap menyulap Bank Mayora menjadi bank digital yang akan fokus melayani segmen UMKM dan konsumer.
"Proses akuisisi sudah selesai sudah berhasil dan resmi, kami nanti akan meluncurkan logo baru. Kami memang butuh ekosistem dan partner teknologi," kata Royke saat berkunjung di redaksi Bisnis, Senin (11/7/2022).
Selain Bank Mayora, Royke mengatakan BNI menggandeng Sea Limited, induk perusahaan Shopee, sebagai mitra teknologi.
Menurutnya, teknologi yang diusung oleh Sea Limited sangat canggih. Apalagi, dia menginginkan bank digital BRI memiliki biaya operasional (operating cost) yang rendah.
Dia mengatakan jika BNI masuk ke bank digital untuk masuk ke segmen tertentu, ongkos operasionalnya terlalu mahal, khususnya untuk upgrade teknologi.
Baca Juga
"Kalau dengan bangun sendiri dan teknologi yang baru itu akan jauh lebih murah. Itu akan menjadi keunggulan bank digital kami ke depan," ucapnya.
Kelebihan lainnya, kata dia, bank digital BNI nantinya tidak membutuhkan kantor cabang, hanya infrastruktur teknologi yang kuat.
Ketika ditanya nama dan waktu rilis (launching) bank digital BNI, Royke pun menjawab dengan lugas.
"Namanya akan saya berikan dalam waktu dekat. Kami ingin akhir Juli bisa selesai proses ini, tetapi mungkin agak mundur karena kita sekaligus akan meluncurkan dengan nama baru agar bisa langsung jalan," ujar Royke.
Sekadar informasi, Untuk diketahui pada Mei 2022, BNI telah menyelesaikan pengambilalihan saham PT Bank Mayora. Dengan selesainya proses akuisisi tersebut, BNI menjadi pemegang saham pengendali Bank Mayora dengan kepemilikan saham sebesar 63,92 persen. Sementara itu, PT Mayora Inti Utama memiliki saham sebesar 36,08 persen.
