Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra International Tbk. (ASII) melalui anak usahanya, PT Sedaya Multi Investama (SMI) dan mitranya WeLab Sky Limited resmi mengeluarkan jadwal akuisisi PT Bank Jasa Jakarta. Rencana jangka panjang kedua entitas adalah untuk menjadikan bank pasar ini menjadi bank digital.
Berdasarkan ringkasan rancangan pengambilalihan yang diterbitkan di harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (12/7/2022), keduanya akan mengambilalih saham Bank Jasa sehingga WeLab dan Astra akan berbagi kepemilikan masing-masing sebesar 49,56 persen.
Skemanya, Welab dengan ekuitas sendiri akan mencaplok 98 persen saham Bank Jasa terlebih dahulu, selanjutnya secara pararel Astra (ASII) melalui anak usahanya. Lalu siapakah Welab dan portofolio yang dimiliki sehingga membuat Astra (ASII) kepincut bermitra?
Dikutip dari pengumuman, WeLab Sky adalah perusahaan WeLab Holdings dan anggota dari Grup WeLab, suatu platform fintech pan-Asia yang terkemuka. Untuk kegiatan usaha alias bisnis, WeLab mencapai profitabilitas atau menghasilkan laba sejak tahun buku 2017. Capaian itu dilakukan dalam waktu kurang dari 4 tahun berdirinya atau sejak 2013 dengan bisnis yang terdiversifikasi.
Adapun bisnis yang dijalankan WeLab terdiri dari dua macam. Pertama, bisnis inti yakni pembiayaan konsumen digital yang sudah mapan. Kedua, bisnis pinjaman pertumbuhan tahap awal.
Bisnis inti merupakan bisnis yang menguntungkan. Bisnis ini telah beroperasi secara stabil selama sewindu terakhir, yaitu WeLab Digital yang merupakan platform kredit konsumen nomor 3 di Tiongkok, dan WeLend yakni platform di pinjaman digital daring murni nomor 1 di Hong Kong.
Baca Juga
Sedangkan bisnis pinjaman pertumbuhan tahap awal adalah bisnis baru. Bisnis ini memiliki peluang pasar baru yang diinvestasikan WeLab dan sangat banyak dalam fase investasi dalam hal kematangan bisnis dengan potensi pasar yang besar menuju profitabilitas di masa depan.
Bisnis yang dimaksud adalah WeLab Bank (bisnis bank digital Hong Kong) dan PT Astra WeLab Digital Arta (bisnis keuangan konsumen digital Indonesia dalam usaha patungan dengan Astra Financial, yakni anak perusahaan Astra).
Sejak awal pendiriannya, WeLab telah berhasil menggalang lebih dari US$900 juta pembiayaan strategis dari berbagai investor terkemuka dan besar di dunia.
Mereka di antaranya adalah International Finance Corporation (anggota Grup Bank Dunia), Horizon Ventures, TOM Group dari CK Hutchison, konglomerat terbesar di Hong Kong yang dimiliki oleh Li Ka Shin, Allianz X, bisnis investasi Allianz, salah satu manajer asuransi dan aset terbesar di dunia, perusahaan modal ventura global Sequoia Capital.
WeLab mengoperasikan beberapa merek fintech terkemuka di Asia, seperti WeLab Bank di Hong Kong sebagai salah satu bank digital berlisensi penuh pertama di Asia, menempati peringkat ke-7 dalam hal layanan mobile banking terbaik di antara 22 bank di Asia, menurut SIA.Partners.
Lalu, ada WeLend yakni platform digital daring murni yang disebut nomor 1 di Hong Kong dan WeLab Digital adalah platform kredit konsumen nomor 3 di Tiongkok. Kemudian, Tianmian Technology yang merupakan merek B2B WeLab yang menyediakan layanan fintech perusahaan.
Pada 2018, WeLab memasuki pasar Indonesia melalui pendirian perusahaan patungan fintech yang bernama PT Astra WeLab Digital Arta (AWDA) dengan konglomerat lokal Astra. Lebih lanjut, Maucash yang merupakan platform pinjaman digital yang beroperasi di bawah AWDA, hingga saat ini telah mengumpulkan lebih dari 3 juta pengguna terdaftar dan mencapai pertumbuhan 6 kali dalam pencairan pinjaman pada tahun 2020.
Akuisisi Bank Jasa
Jika menelusuri dari sisi struktur modal dan pemegang saham, WeLab Sky Limited merupakan anak perusahaan dari WeLab Holdings dan anggota dari Grup WeLab. WeLab memiliki total saham sekitar 33,83 persen yang dimiliki oleh WeLab Holdings dan mencakup sejumlah co-investor.
Dalam aksi ini, WeLab Holdings akan menjadi pemegang saham pengendali utama dari WeLab Sky dan akan menjadi pemegang saham pengendali utama dari PT Bank Jasa Jakarta bersama-sama dengan PT SMI.
Tercatat sampai dengan Juni 2022, WeLab Holding memiliki 117.000.808 saham (117 juta saham) biasa kelas A dan 10 juta saham preferen Seri A-1.
Terkait pengambilalihan saham, WeLab menyadari adanya peluang pasar dan permintaan yang besar dalam layanan keuangan digital di Indonesia dan berkomitmen untuk memanfaatkan pengetahuan dan keahlian operasional dalam membangun dan mengoperasikan suatu bank digital di Indonesia dengan mengusulkan pengambilalihan saham di PT Bank Jasa Jakarta.
“WeLab melalui WeLab Sky berencana mengubah PT Bank Jasa Jakarta menjadi suatu bank digital utama bagi nasabah Indonesia,” jelas manajemen, Selasa (12/7/2022).
Adapun, rencana strategi pertumbuhan perbankan digital WeLab di Indonesia telah menarik minat signifikan dari konsorsium investor. Investor WeLab Sky memiliki keyakinan yang kuat pada potensi pasar Indonesia dan berkomitmen pada strategi jangka panjang WeLab dalam membangun suatu bank digital yang sukses.
Nantinya, WeLab Sky mengalokasikan dananya untuk menyelesaikan pengambilalihan PT Bank Jasa Jakarta dan untuk mendukung persyaratan modal dan pengembangan bisnis digital dari PT Bank Jasa Jakarta.
“Komitmen dana tambahan ini telah disampaikan dan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan bila diperlukan,” tambahnya.
Sementara itu, sumber dana tersebut berasal dari pemegang saham WeLab Sky, termasuk Grup WeLab, Hutchison Group dari Li Ka Shing dan afiliasinya, dan pemegang saham lokal Indonesia atau Asia Tenggara seperti Alpha JWC Ventures, yang semuanya berkomitmen untuk mendukung keberhasilan PT Bank Jasa Jakarta sebagai suatu bank digital.