Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebar Kredit Rp2,8 Triliun, Mandala (MFIN) Sebut Stok Sepeda Motor Jadi Kendala

MFIN terkendala terbatasnya ketersediaan pasokan sepeda motor di pasaran, membuat pembiayaan baru yang masuk menjadi tertunda.
Mandala Finance/mandalafinance.com
Mandala Finance/mandalafinance.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) terkendala terbatasnya ketersediaan pasokan sepeda motor di pasaran, membuat pembiayaan baru untuk meningkatkan kinerja menjadi tertunda.

Direktur Bisnis Mandala Multifinance Christel Lasmana mengungkap kendala tersebut masih menjadi salah satu alasan kenapa realisasi penyaluran pembiayaan semester I/2022 belum optimal.

"Penyaluran pembiayaan kami sepanjang semester I/2022 mencapai Rp2,8 triliun. Harapannya, periode semester II/2022 ini lebih baik, terutama soal ketersediaan stok sepeda motor sudah pulih ketimbang awal tahun lalu," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (14/7/2022).

Terlebih, mayoritas pangsa pasar pembiayaan sepeda motor MFIN berada di luar Jawa. Oleh sebab itu, walaupun perekonomian debitur di kawasan telah pulih dan permintaan akan kendaraan telah kembali semarak, MFIN masih belum bisa meraup berkahnya secara optimal.

Sebagai gambaran, penyaluran pembiayaan baru MFIN sepanjang tahun ini dipatok mampu mencapai Rp6,8 triliun, atau tumbuh di kisaran 35 persen (year-on-year/yoy) ketimbang capaian periode 2021 senilai Rp5 triliun.

"Apabila ketersediaan stok motor sudah pulih, Mandala siap untuk melayani permintaan pembiayaan dari masyarakat, sembari terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui jaringan luas yang tersebar di seluruh Indonesia. Baik secara offline lewat cabang, maupun secara online lewat platform Mantis kami," tambahnya.

Selain ketersediaan stok unit sepeda motor, Christel mengungkap bahwa kenaikan suku bunga acuan akibat tekanan inflasi dan kondisi ekonomi global juga merupakan tantangan bagi industri pembiayaan, tak terkecuali MFIN.

"Tapi terkhusus tantangan dari potensi kenaikan suku bunga, Mandala sudah mengantisipasi faktor tersebut lewat strategi funding [sumber pendanaan] kami yang kuat dan beragam, sehingga fenomena tersebut tidak mempengaruhi kinerja bisnis kami," jelasnya.

Terakhir, Christel pun masih optimistis bahwa semester II/2022 masih akan bertabur peluang, sejalan dengan optimisme pemerintah akan kondisi perekonomian dan geliat aktivitas sektor riil secara umum yang mulai pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper