Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akulaku Finance Sebar Pembiayaan Rp6,5 Triliun Paruh 2022, Berkah Tren Paylater?

Akulaku Finance optimistis pertumbuhan akan berlanjut pada semester II/2022, seiring promo tanggal-tanggal cantik di momen Harbolnas.
Akulaku Finance/Istimewa
Akulaku Finance/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan bagian dari Akulaku Group, PT Akulaku Finance Indonesia mengungkap kinerja pembiayaan pada paruh awal tahun ini senilai Rp6,5 triliun. Capaian ini telah melampaui ekspektasi bisnis.

Presiden Direktur Akulaku Finance Efrinal Sinaga optimistis momentum pertumbuhan pembiayaan akan berlanjut di semester II/2022, terutama karena pengguna layanan kredit digital dan bayar tunda (BNPL/paylater) biasanya lebih aktif berbelanja.

"Penyaluran pembiayaan kami semester I/2022 telah mencapai Rp6,5 triliun, padahal target sepanjang tahun 2022 itu Rp11 triliun. Kami berharap kondisi perekonomian di Tanah Air masih terus kondusif ke depan," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Kamis (14/7/2022).

Sebagai gambaran, tahun lalu Akulaku Finance mencatatkan pembiayaan baru mencapai Rp9,5 triliun, atau rata-rata di kisaran Rp791 miliar per bulan. Artinya, kinerja pembiayaan bulanan tahun ini lebih baik, sebab menyentuh kisaran Rp1 triliun per bulan.

Efrinal mengakui bahwa tren penggunaan pembayaran berbasis cicilan maupun paylater dalam aktivitas belanja di platform dagang-el (e-commerce) menjadi pendorong kinerja Akulaku Finance pada semester I/2022 lalu, dan berpotensi lebih baik lagi sampai akhir tahun nanti.

"Kalau perekonomian kondusif dan daya beli masyarakat terjaga, kami dapat peluang baru, karena sampai akhir tahun nanti platform e-commerce bakal lebih rutin menggelar Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Biasanya di tanggal cantik, 8-8 sampai 12-12, akan ada peningkatan belanja," tambahnya.

Namun, Efrinal juga melihat akan ada tantangan dari sisi lebih ketatnya persaingan dengan para kompetitor, serta potensi pengguna menghindari mengambil kredit akibat tren kenaikan suku bunga di semua lini.

Sebagai informasi, Akulaku Finance sendiri baru melakukan branding ulang terhadap fitur paylater miliknya bertajuk Akulaku PayLater pada awal tahun ini. Produk ini tengah terus diperkuat lewat keterhubungan dengan berbagai platform e-commerce teratas dan ternama di Indonesia.

"Kendati BNPL atau paylater sedang jadi tren, tapi jangan lupa, pemainnya juga semakin banyak. Kami juga terus mengantisipasi adanya kenaikan tingkat suku bunga akibat kondisi makroekonomi global dan regional sebagai tantangan pada periode ini," tambahnya.

Sebagai gambaran, Akulaku Finance merupakan salah satu multifinance pemain kredit digital terbesar di Tanah Air, dengan total aset mencapai Rp1,35 triliun pada akhir 2021.

Berdasarkan laporan keuangan Akulaku Finance yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, total aset ini tercatat tumbuh ketimbang periode 2020 senilai Rp981,1 miliar.

Pertumbuhan aset tampak terdongkrak oleh komponen pembentuk aset terbesar, yaitu piutang pembiayaan konsumen bersih yang tumbuh 93 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,02 triliun dari periode sebelumnya Rp526,6 miliar.

Pertumbuhan skala bisnis pun membawa total pendapatan dan total beban Akulaku Finance sama-sama meningkat dari kisaran Rp500 miliar ke Rp900 miliar. Namun, perusahaan terafiliasi Alibaba Group ini tetap mampu mencetak laba bersih menjadi Rp51,1 miliar pada 2021, meroket ketimbang periode 2020 yang hanya Rp9,29 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper