Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus BRI Finance Hadapi Tantangan Pembiayaan Konsumen di Paruh Akhir 2022

BRI Finance membentu branchless financing dengan Bank Rakyat Indonesia mencakup 175 kantor milik induk usaha.
Logo BRI Finance./Bisnis.com
Logo BRI Finance./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mengaku telah mengantisipasi kemungkinan kinerja pembiayaan di semester ini tak seindah paruh awal 2022 lalu.

Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah menjelaskan bahwa apabila tren pandemi Covid-19 tak lagi mengganas, momok buat industri pembiayaan terutama berasal dari kondisi makroekonomi, seperti lonjakan inflasi dan potensi tren kenaikan suku bunga.

"Kedua hal itu memberikan tantangan pada pertumbuhan penyaluran pembiayaan dan kinerja secara umum. Namun, manajemen BRI Finance sendiri telah mengambil langkah antisipatif, yaitu meningkatkan penetrasi pasar lewat skema branchless financing dan merealisasikan penerbitan obligasi untuk menjaga kestabilan suku bunga pendanaan," ujarnya kepada Bisnis, Senin (25/7/2022).

Sebagai informasi, inisiatif branchless financing merupakan kerja sama BRI Finance dengan 175 kantor milik induk usaha, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), baik kantor pusat, kantor cabang, kantor pemasaran, sampai unit kerja Bank BRI.

Kolaborasi tersebut mengakomodasi BRI Finance menempatkan tenaga pemasar, serta adanya kerja sama dalam rangka penyimpanan dokumen kredit di 175 titik tersebut.

Adapun, realisasi penerbitan Obligasi I BRI Finance Tahun 2022 dengan penghimpunan dana Rp700 miliar tengah berproses, dan rencananya mulai masuk masa penawaran umum pada 2-4 Agustus 2022.

Penerbitan obligasi perdana buat BRI Finance tersebut bertujuan menciptakan diverifikasi sumber pendanaan, terutama sebagai bekal memperbesar penyaluran pembiayaan sektor otomotif dalam waktu dekat.

Sementara itu, sampai semester I/2022, Azizah mengklaim kinerja BRI Finance masih on the track dalam rangka membidik realisasi penyaluran pembiayaan menyentuh Rp5 triliun, atau naik sekitar 35 persen (year-on-year/yoy) ketimbang capaian tahun lalu senilai Rp3,7 triliun.

BRI Finance pun masih membidik pertumbuhan piutang pembiayaan berlipat untuk mendongkrak aset, melanjutkan tren pertumbuhan piutang pembiayaan kotor dari Rp3,7 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp4,8 triliun pada akhir 2021.

"Per Juni 2022, portofolio pembiayaan BRI Finance telah mencapai Rp5,8 triliun atau naik 39 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara penyaluran pembiayaan baru per Juni 2022, tercatat tumbuh 42,6 persen dibandingkan semester I/2021," jelasnya.

BRI Finance masih membidik mampu menjadi salah satu multifinance yang berfokus pada pembiayaan konsumen dengan total aset di atas Rp10 triliun pada 2024. Sebagai perbandingan, aset BRI Finance pada akhir 2020 mencapai Rp4,1 triliun, kemudian tumbuh menjadi Rp5,3 triliun pada akhir 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper