Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IFG Progress: Modal Asuransi Perlu Diperkuat

"Peran asuransi menjadi sangat penting sebagai risk mitigator dalam menghadapi kondisi risiko yang meloncat karena Covid maupun pelemahan sektor ekonomi."
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di depan logo Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Industri asuransi Tanah Air perlu bergerak lebih jauh dalam minimal ketersediaan modal.

Head of IFG Progress Reza Siregar menilai penguatan modal asuransi di Indonesia diperlukan ke depan mengingat pentingnya peran asuransi sebagai mitigator risiko di tengah meningkatnya risiko stagflasi.

"Peran asuransi menjadi sangat penting sebagai risk mitigator dalam menghadapi kondisi risiko yang meloncat karena Covid maupun pelemahan sektor ekonomi," ujar Reza dalam Webinar Financial: Menghadapi Perlambatan Ekonomi dan Inflasi, Selasa (26/7/2022).

Oleh karena itu, menurutnya, untuk memperkuat mitigasi risiko asuransi, permodalan memegang peranan kunci. Kinerja asuransi terbukti sangat dipengaruhi oleh besarnya kapital atau modal.

Reza mengungkapkan bahwa berdasarkan studi yang dilakukan IFG Progress, perusahaan asuransi yang bermodal besar dapat menunjukkan kinerja yang baik sepanjang pandemi Covid-19.

"Tapi perusahaan asuransi yang kapitalnya di bawah Rp10 triliun, Rp5 triliun, itu babak belur waktu Covid," katanya.

Reza juga menekankan peran penting industri asuransi dalam memitigasi risiko di sektor perbankan, khususnya melalui asuransi kredit. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya angka klaim asuransi kredit ketika loan at risk di perbankan mengalami kenaikan.

"Analisa IFG Progress kalau melihat data OJK, 70 persen lebih dari loan at risk merupakan loan yang diasuransikan. Jadi bank beli asuransi untuk mitigasi risiko di loan dia," kata Reza.

Dengan strategi perbankan ini, maka asuransi jadi penopang yang penting untuk mitigasi risiko. "Kalau asuransi kita tidak kuat, sulit saya melihat translasi dari kemungkinan-kemungkinan yang ada di perbankan dapat kita mitigasi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper