Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BJB (BJBR) Raup Laba Bersih Rp1,19 Triliun di Semester I/2022

Bank BJB (BJBR) meraup laba bersih sebesar Rp1,19 triliun sepanjang semester I/2022. Naik 30 persen dibandingkan tahun lalu.
Nasabah melakukan transaksi menggunakan ATM Bank BJB di Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/7/2022)./Bisnis - Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi menggunakan ATM Bank BJB di Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/7/2022)./Bisnis - Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB (BJBR) meraup laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp1,19 triliun sampai dengan akhir Juni 2022 atau semester I/2022. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (27/7/2022), laba Bank BJB melesat 30 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp924,4 miliar.

Raihan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga yang meningkat, diikuti beban bunga yang menyusut. Sepanjang paruh pertama tahun ini, pendapatan bunga emiten dengan kode BJBR ini naik 1 persen yoy menjadi Rp6,51 triliun. Adapun, beban bunga bunga turun 47 persen (yoy) ke Rp2,42 triliun.

Dengan realisasi ini, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank BJB sampai dengan 30 Juni 2022 naik 11 persen (yoy), dari posisi Rp3,69 triliun menuju Rp4,09 triliun.

Peningkatan laba bersih juga tidak terlepas dari kenaikan kredit yang diberikan perseroan secara konsolidasi. Hingga 30 Juni 2022, Bank BJB menyalurkan kredit sebesar Rp110,24 triliun atau meningkat 8 persen year-to-date (ytd) dari Rp102,23 triliun pada 31 Desember 2021.

Capaian tersebut membuat aset Bank BJB sampai dengan posisi Juni 2022 mencapai Rp172,37 triliun atau meningkat sebesar 9 persen ytd dari posisi akhir Desember 2021 yang membukukan aset sebesar Rp158,35 triliun.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) emiten bank berkode saham BJBR ini juga tumbuh 9 persen (ytd) atau dari Rp122,64 triliun menjadi Rp133,23 triliun per Juni 2022.

Peningkatan DPK ditopang oleh dana murah (current account saving account/CASA), yang tumbuh sebesar 15 persen (ytd) atau dari Rp53,56 triliun per akhir Desember 2021 menjadi Rp61,54 triliun pada 30 Juni 2022.

Dari sisi rasio keuangan, kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) perseroan tercatat naik 117 basis poin secara tahunan, dari level 16,86 persen menjadi 18,03 persen sampai dengan posisi akhir Juni 2022.

Selain itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Bank BJB secara bank only tercatat berada di level 1,10 persen (gross) dan 0,31 persen (net). Adapun, loan to deposit ratio (LDR) turun menjadi 80,16 persen dari semula 80,92 persen.

Untuk margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), BRI mencatatkan rasio masing-masing sebesar 5,73 persen dan 78,41 persen pada posisi 30 Juni 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper