Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) tercatat membukukan laba bersih secara bank only sebesar Rp1,7 triliun pada semester I/2022 atau tumbuh 70 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip pada Jumat (29/7/2022), pendapatan bunga perseroan tercatat turun 8 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp5,25 triliun. Meski demikian, beban bunga BDMN terkontraksi 27 persen menjadi Rp1,1 triliun.
Alhasil, pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NII) Bank Danamon sepanjang paruh pertama tahun ini turun tipis menjadi Rp4,14 triliun. Adapun, pada periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan NII sebesar Rp4,16 triliun.
Di sisi lain, peningkatan laba emiten bank berkode saham BDMN tersebut diikuti dengan pertumbuhan kredit sebesar 7 persen secara year-to-date (ytd) menuju angka Rp105,8 triliun.
Pertumbuhan kredit Bank Danamon diikuti dengan kenaikan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara bank only naik 2 basis poin menjadi 2,96 persen untuk gross, sementara net turun 31 basis poin menuju 0,56 persen.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BDMN turut mengalami pertumbuhan secara ytd atau dari Rp121 triliun pada akhir Desember 2021 menjadi Rp122,7 triliun pada semester I/2022.
Capaian dana murah atau current account saving account (CASA) perseroan melesat 10 persen ytd menjadi Rp78,94 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh giro yang naik 17 persen ytd, diikuti peningkatan tabungan sebesar 6 persen ytd. Adapun, deposito turun sebesar 13 persen ytd.
Dari sisi rasio keuangan, margin bunga bersih atau net interest margin Bank Danamon secara bank only turun 4 bps menjadi 5,10 persen pada paruh pertama tahun ini. Adapun. biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berada di level 70,89 persen.