Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki semester II/2022, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menyampaikan secara fundamental perseroan tetap mengedepankan prudent lending dan menjaga kualitas aset.
Pada posisi kuartal I/2022, emiten bersandi saham BDMN itu mencatat rasio kredit macet atau nonperforming loan (NPL) gross membaik 50 basis poin (bps) menjadi 2,8 persen, dengan rasio NPL coverage mencapai 209 persen.
“Sementara itu, persentase loan at risk (LAR), yang mencakup Covid-19 restructured loans under forbearance sebesar 15,4 persen, membaik 60 bps dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Corporate Planning & Investor Relations Head Bank Danamon Yogi Zadian Arief kepada Bisnis, Jumat (22/7/2022).
Yogi mengatakan pada semester kedua tahun ini, perseroan melihat adanya faktor positif dari domestik seperti mobilitas dan aktivitas perekonomian yang meningkat.
Selain itu, lanjut Yogi, perseroan juga senantiasa memerhatikan risiko dan faktor global seperti pergerakan harga komoditas, dinamika kebijakan moneter global, dan kebijakan Covid-19 yang berkepanjangan di Tiongkok yang berdampak pada rantai pasok global.
“Hal hal ini tentunya akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan juga permintaan pinjaman,” tambahnya.
Baca Juga
Namun demikian, Bank Danamon melihat pertumbuhan kredit akan sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terindikasi positif, meskipun dengan laju yang terbatas.
Yogi mengatakan Bank Danamon akan terus fokus dan berpartisipasi dalam mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan membangun negeri.
“Ke depannya, pertumbuhan kredit akan terus disasarkan pada setiap segmen melalui pendekatan ekosistem dan institusional,” ungkapnya.
Perseroan juga akan mendalami ekosistem otomotif melalui sinergi grup Danamon bersama Adira Finance sebagai anak usaha dan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) sebagai perusahaan induk. Adapun area lainnya termasuk ekosistem real estate dan employee benefit program, serta financial supply chain.
“Selagi menjajaki proposisi sustainable financing, penyaluran kredit juga akan terus didukung dengan adanya solusi keuangan syariah,” sambungnya.
Secara keseluruhan, untuk meraih aspirasi pertumbuhan ini, Bank Danamon akan terus mengembangkan kualitas dan kapabilitas pelayanan yang berorientasi kepada nasabah.
Sebelumnya, di acara Di acara HUT ke-66 Bank Danamon, Wakil Direktur Utama Bank Danamon Hafid Hadeli mengatakan bakal mengejar target pertumbuhan kredit single digit di semester kedua tahun ini.
“Target kami dari awal tahun itu tumbuh single digit sedikit di bawah double digit. Kami masih coba untuk tumbuh ke sana,” tutur Hafid di Jakarta, Kamis (14/7/2022).
Merujuk laporan keuangan per Mei 2022, Bank Danamon telah menyalurkan kredit senilai Rp105,46 triliun, naik 8,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp97,2 triliun. Senada, pembiayaan syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar 30,1 persen yoy, dari Rp7,38 triliun menjadi Rp9,9 triliun.
Secara total aset, Bank Danamon memiliki Rp183,7 triliun hingga Mei 2022. Aset itu tumbuh 2,8 persen yoy dari semula Rp178,72 triliun.