Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bank digital PT Bank SeaBank Indonesia membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp5,97 miliar hingga 30 Juni 2022 atau pada semester I/2022. Kondisi ini berbanding terbalik dari periode yang sama tahun lalu, di mana Seabank harus merugi Rp231,85 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Seabank, raihan laba tersebut berasal dari pendapatan bunga yang melesat 1.020 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp150,17 miliar menjadi Rp1,68 triliun. Sementara itu, beban bunga perseroan juga merangkak naik 536 persen yoy dari semula Rp66,42 miliar menjadi Rp422,25 miliar per Juni 2022.
Dari sana, pendapatan bunga bersih Seabank melonjak 1.404 persen yoy menjadi Rp1,26 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya bernilai Rp83,75 miliar.
Selain itu, kenaikan juga terjadi pada pendapatan berbasis fee dan komisi atau fee based income (FBI) yang melambung hingga 3.157 persen yoy, dari Rp916 juta kini menjadi Rp29,83 miliar.
Sementara itu, beban tenaga kerja perseroan terpantau naik 99 persen yoy dari Rp61,26 miliar menjadi Rp121,8 miliar. Namun, per Juni 2022, Seabank mampu membukukan laba operasional sebesar Rp5,8 miliar, berbeda dengan posisi yang sama tahun 2021 yang masih merugi Rp232,8 miliar.
Adapun hingga Juni 2022, bank yang sebelumnya bernama PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (Bank BKE) itu mencatatkan kredit yang diberikan senilai Rp13,95 triliun. Kredit tersebut tumbuh 814 persen yoy dari semula Rp1,53 triliun pada Juni 2021.
Baca Juga
Alhasil, pertumbuhan kredit Seabank membuat total aset perseroan ikut naik 207 persen yoy, dari sebelumnya bernilai Rp6,8 triliun kini menjadi Rp20,86 triliun.
Selanjutnya, Seabank juga mampu menghimpun dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) dengan pertumbuhan mencapai 267 persen yoy, dari semula Rp4,6 triliun menjadi Rp16,93 triliun. Kenaikan DPK Seabank berasal dari dana murah (current account saving account/CASA) berupa giro dan tabungan yang melesat 395 persen yoy, dari Rp3,12 triliun menjadi Rp15,43 triliun.
Pertumbuhan DPK ditopang dari pos tabungan yang melonjak 7.747 persen yoy menjadi Rp13,2 triliun per Juni 2022. Artinya, tabungan yang dimiliki Seabank naik lebih dari 78 kali lipat dari semula Rp168,22 miliar.