Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catat! Ini Jadwal Rights Issue Bank Victoria International (BVIC)

Bank Victoria (BVIC) mematok harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp150 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima adalah senilai Rp1,05 triliun.
Bank Victoria/victoriabank.co.id
Bank Victoria/victoriabank.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah perbankan kembali menggelar aksi korporasi melalui skema rights issue, salah satunya yang dilakukan PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) yang berencana melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu VI (PMHMETD VI).

Aksi penambahan modal tersebut telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 3 Juni 2022.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/8/2022), emiten bersandi saham BVIC itu bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 7,02 miliar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham. Nilai itu setara dengan 40,12 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD VI.

Adapun, Bank Victoria mematok harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp150 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima adalah senilai Rp1,05 triliun. Nantinya, dana tersebut digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pemenuhan modal inti minimum.

“Dana yang diperoleh dari hasil PHMETD setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PMHMETD VI akan digunakan seluruhnya sebagai modal kerja melalui pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit,” jelas manajemen, seperti dikutip pada Selasa (2/8/2022).

Lebih lanjut, manajemen menerangkan apabila dana tersebut belum dapat disalurkan, maka akan ditempatkan pada instrumen Bank Indonesia dan/atau Surat Berharga Negara. 

Untuk rasio aksi korporasi ini, manajemen menetapkan setiap pemegang 100 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada penutupan perdagangan saham perseroan di BEI tanggal 10 Agustus 2022 berhak atas 67 HMETD.

Bank Victoria menjadwalkan tanggal cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 8 Agustus 2022, sedangkan 10 Agustus 2022 merupakan cum HMETD di pasar tunai.

Selanjutnya, perseroan menetapkan tanggal ex HMETD di pasar reguler dan negosiasi pada 9 Agustus 2022, dan ex HMETD di pasar tunai pada 11 Agustus 2022. Sementara itu, tanggal distribusi HMETD berlangsung pada 11 Agustus 2022.

Dengan demikian, rights issue BVIC akan diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 10 hari kerja mulai 12 Agustus 2022 26 Agustus 2022. Artinya, HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

“Penting untuk diperhatikan, pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya dalam PMHMETD VI ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham [dilusi] sebesar maksimum 40,12 persen,” jelasnya.

Dalam aksi ini, PT Victoria Investama Tbk. (VICO) selaku pemegang saham utama dan pengendali yang memiliki sebanyak 4,12 miliar saham atau setara 39,37 persen saham BVIC dengan porsi HMETD sebanyak 2,76 miliar HMETD, menegaskan akan melaksanakan sebagian HMETD yang akan dimiliki sebesar 1,85 miliar atas sisa porsi HMETD yang tidak dilaksanakan.

Maka dari itu, VICO tidak akan mengalihkan HMETD tersebut kepada pihak manapun. Untuk itu, VICO telah melakukan penyetoran pada rekening khusus perseroan sebesar Rp278 miliar.

Selain VICO, manajemen mencatat ada beberapa pemegang saham juga akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dan telah melakukan penyetoran pada rekening khusus perseroan.

Mereka di antaranya PT Emperor Finance Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 53,2 juta saham atas kepemilikan sahamnya akan memiliki 35,64 juta HMETD.

Lalu, ada PT Victoria Alife Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 178,55 juta saham, atas kepemilikan sahamnya akan memiliki 119,63 juta HMETD, yang mana akan melaksanakan sebagian dari porsi HMETD sebesar 60 juta HMETD.

Berikutnya, PT Victoria Sekuritas Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 110,58 juta saham atau sebesar 1,05 persen, atas kepemilikan sahamnya akan memiliki 74,09 juta HMETD yang mana akan melaksanakan sebagian dari porsi HMETD tersebut sebesar 33,33 juta HMETD.

Terakhir, yakni PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. dengan kepemilikan saham sebesar 117,34 juta saham, atas kepemilikan sahamnya akan memiliki 78,62 juta HMETD, yang mana akan melaksanakan sebagian dari porsi HMETD tersebut sebesar 16,6 juta HMETD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper