Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Prima Bank yang Kabarnya Diincar Bank Mandiri (BMRI)

Per Maret 2022, pemegang saham pengendali Bank Prima adalah Henry Susilowidjojo.
Logo Prima Bank./Istimewa
Logo Prima Bank./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi saham dalam porsi yang cukup besar di PT Prima Master Bank (Prima Bank).

Menurut laporan DealStreetAsia, beberapa sumber mangaku mengetahui perkembangan terkait kabar akuisisi Bank Prima oleh emiten berkode saham BMRI. Kedua belah pihak disebutkan tengah dalam diskusi terkait dengan proses akuisisi.

Lantas, bagaimana profil Prima Bank yang kabarnya akan diakuisi oleh Bank Mandiri?

Melansir dari laman resmi perseroan pada Rabu (10/8/2022), Prima Bank adalah salah satu bank umum swasta nasional yang berkantor pusat di Surabaya.

Awalnya, bank ini berdiri dengan nama PT Inter Asia Pasific Bank tanggal 1 November 1989, disahkan Menteri Kehakiman RI per tanggal 31 Juli 1990 dan diumumkan dalam Berita Negara No.100 tanggal 14 Desember 1990. Selanjutnya, Prima Bank beroperasi sebagai bank umum mulai 1 Maret 1991.

Bank beroperasi selama kurang lebih 20 tahun dengan dukungan sekitar 300 karyawan dan 24 kantor bank, termasuk kantor kas. Di samping itu, Prima Bank juga terus mengembangkan usahanya dengan berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian.

“Prima Bank terus berkembang sebagai bank komersial yang berkiprah di sektor usaha kecil dan menengah [retail],” tulis laman resmi Prima Bank, seperti dikutip pada Rabu (10/8/2022).

Per Maret 2022, Prima Bank dikendalikan oleh Henry Susilowidjojo melalui PT Hartamas Lestari dengan menggenggam 50 persen saham. Adapun, 50 persen lainnya dimiliki PT Multi Artacipta Serasi.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Juni 2022, Prima Bank membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp13,23 miliar. Kinerja ini berbeda dengan posisi yang sama di tahun lalu yang tercatat masih mengantongi laba sebesar Rp27,34 miliar.

Rugi tersebut disebabkan oleh pendapatan bunga yang turun 4 persen yoy, dari Rp86,09 miliar menjadi Rp82,24 miliar. Akan tetapi, beban bunga Prima Bank menyusut 20 persen yoy menjadi Rp44,46 miliar, dari semula Rp55,74 miliar. Alhasil, pendapatan bunga bersih yang dimiliki Prima Bank naik 24 persen yoy, dari Rp30,35 miliar menjadi Rp37,78 miliar pada posisi akhir Juni 2022.

Kemudian, dari sisi total ekuitas tercatat tumbuh 8 persen yoy menjadi Rp322,96 miliar dengan pos modal disetor mencapai Rp268 miliar. Sementara itu untuk total liabilitas turun 2 persen yoy menjadi Rp2,25 triliun, dari periode Juni 2021 sebesar Rp2,3 triliun.

Adapun, penyaluran kredit perseroan turun 7 persen yoy, dari Rp1,54 triliun menjadi Rp1,44 triliun. Alhasil, total aset yang dimiliki Prima Bank mencapai Rp2,58 triliun. Itu turun 0,9 persen yoy dari sebelumnya bernilai Rp2,6 triliun.

Bank dengan motto “Prima dalam Layanan, Mitra menuju Sukses” ini juga tengah menghadapi tenggat waktu akhir 2022 untuk mempertebal modal inti menjadi Rp3 triliun sesuai persyaratan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pasalnya, Prima Bank mencatat modal inti (tier 1) sebesar Rp282,82 miliar hingga akhir Maret 2022, tumbuh 30 persen yoy dari sebelumnya Rp217,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper