Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maybank Indonesia (BNII) Fokus Tekan Beban Bunga untuk Pacu Profitabilitas

Maybank Indonesia atau BNII mencatat kinerja kredit semester I/2022 perusahaan tidak sejalan dengan pendapatan bunga bersih.
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin atm milik PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) di Jakarta, Senin (14/3/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin atm milik PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) di Jakarta, Senin (14/3/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, BALI — Di tengah pertumbuhan kredit yang dicatatkan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. pada semester I/2022, pendapatan bunga perusahaan mengalami koreksi. Oleh karena itu, perusahaan berkode saham BNII ini akan fokus menekan bunga beban untuk menjaga pertumbuhan profitabilitas.

Merujuk laporan keuangan perusahaan, pada semester I/2022 Maybank Indonesia telah menyalurkan kredit (individual) sebesar Rp70,46 triliun atau tumbuh sebesar 9,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Akan tetapi pertumbuhan tersebut tidak diikuti oleh pendapatan bunga, yang justru terkoreksi sebesar 14,24 persen yoy menjadi Rp3,87 triliun.

Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thilagavathy Nadason mengatakan penurunan pendapatan bunga pada periode tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu, restrukturisasi kredit dan persaingan ketat antar bank dalam menyalurkan kredit.

“Restrukturisasi Covid-19 mau tidak mau, harus memberikan keringanan bunga. Mereka bayar bunga 50 persen dulu tahun ini, sisanya tahun depan ketika bisnisnya berjalan,” kata Thilagavathy di Bali, Minggu (28/8/2022).

Dia menambahkan pada 2017-2018 kenaikkan kredit di perbankan sangat intensif, yang menandakan bahwa kompetisi antar bank saat ini sangat ketat. Dampak dari persaingan tersebut masih terasa hingga kuartal I/2022 dan mendorong penurunan suku bunga, yang akhirnya menekan pendapatan bunga.

Untuk menjaga profitabilitas, perusahaan akan memaksimalkan pengelolaan likuiditas secara intensif. Pengelolaan likuiditas, dengan memacu dana murah, akan membuat beban dana (cost of fund) yang ditanggung perusahaan akan menjadi lebih ringan, sehingga pendapatan bunga bersih terjaga.

“Jadi cost of fund lah yang akan menetapkan peningkatan suku bunga,” kata Thilagavathy.

Sekadar informasi, pada Juni 2022 beban bunga Maybank Indonesia turun 29,41 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp1,27 triliun.

Keberhasilan Maybank dalam menekan beban bunga pada semester I/2022 belum dapat menyelamatkan pendapatan bunga bersih yang terkoreksi 4,17 persen menjadi Rp2,59 triliun dari posisi tahun sebelumnya Rp2,7 triliun.

Sementara itu dari sisi laba bersih periode berjalan untuk individual (bank only) sebesar Rp420 miliar, tumbuh 37,7 yoy.

Kredit

Dalam wawancara dengan awak media di Bali, Thilagavathy juga menjelaskan mengenai penyaluran kredit pada tahun ini. Dia mengatakan perseroan akan terus memacu penyaluran kredit dengan harapan penyaluran kredit pada tahun ini dapat tumbuh sekitar 8 persen yoy.

Target tersebut sebenarnya telah terlewati, pada semester I/2022. Kredit perusahaan tumbuh sebesar 9 persen.

Thilagavathy menuturkan pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh kondisi perekonomian Indonesia yang sudah mulai pulih dan daya beli masyarakat yang meningkat.

Dari total kredit yang disalurkan pada Juni 2022, sebanyak 60 persen berasal dari sektor komunitas layanan keuangan seperti bisnis ritel, kredit kendaraan bermotor, kredit pemilikan rumah, dan lain sebagainya.

“Saya berharap momentum [pertumbuhan kredit] itu bisa terus dipertahankan walaupun kami terus meningkatkan sedikit,” kata Thilagavathy.

Adapun tantangan dalam mencapai target penyaluran kredit tersebut adalah dampak kondisi global dan pandemi.

Dia berharap agar konflik global tidak meluas hingga Indonesia, dan juga tidak ada lagi pembatasan pergerakan masyarakat, seiring dengan melandainya pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper