Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimis Cuan Lagi, Radana Finance (HDFA) Fokus Rebut Kepercayaan Bank

Radana Finance mengakui ada tantangan untuk mempertahankan cost of fund tetap kompetitif. Mempertahankan kepercayaan mitra perbankan pun menjadi keniscayaan.
Radana Finance
Radana Finance

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten sektor pembiayaan PT Radana Bhaskara Finance Tbk. (HDFA) optimistis mampu mempertahankan kinerja laba positif pada periode ini, kendati semakin banyak tantangan di semester II/2022.

Sebagai informasi, Radana Finance baru kembali mencatatkan laba bersih pada periode 2021 senilai Rp34,7 miliar, setelah selama tiga tahun berturut-turut membukukan rugi bersih.

Adapun, pada semester I/2022, laba bersih HDFA tercatat tumbuh 22 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp18,13 miliar per Juni 2022 dari sebelumnya Rp14,79 miliar per Juni 2021.

Direktur Keuangan Radana Finance Rizalsyah Riezky masih optimistis pihaknya mampu kembali mencatatkan capaian positif tahun ini, sebab realisasi penyaluran pembiayaan baru per Agustus 2022 senilai Rp1,2 triliun tercatat naik 42 persen yoy secara tahunan.

"Capaian ini terbilang signifikan, mengingat dua produk unggulan yang kami tawarkan itu factoring dan asset-based financing. Kenaikan terutama didukung oleh kenaikan harga komoditas, sehingga berdampak positif terhadap kinerja penyaluran pembiayaan kami," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (13/9/2022).

Namun, Riezky mengakui akan ada tantangan dari sisi mempertahankan biaya dana alias cost of fund (CoF) tetap kompetitif. Sebab, bank sentral berpeluang kembali mengerek suku bunga acuan untuk mengimbangi lonjakan inflasi. Akhirnya, multifinance yang tidak memiliki struktur pendanaan jangka panjang akan kewalahan.

Oleh sebab itu, menilik Radana baru saja kembali mendapatkan kepercayaan bank pada awal periode 2021, fokus tahun ini lebih kepada mempertahankan mitra bank eksisting, yang sudah percaya penuh pada Radana Finance. Riezky meyakini tingkat kepercayaan para mitra perbankan kepada pihaknya pun terus bertumbuh.

"Buktinya, pinjaman perbankan kami pada periode ini ada yang berasal dari beberapa bank yang sama tahun lalu. Ke depan, perseroan tetap berkeinginan terbuka pada bank-bank baru untuk berkerja sama di tahun ini," tambahnya.

Riezky mengungkap dalam waktu dekat pihaknya berencana menambah pinjaman bank dan pinjaman sindikasi untuk mencoba berekspansi, sembari mempersiapkan kinerja pembiayaan tahun depan lebih baik lagi.

Sebagai perbandingan, tahun ini Radana Finance membidik mampu menyalurkan pembiayaan menyentuh Rp2 triliun, tumbuh 20 persen yoy ketimbang sepanjang periode 2021 yang dibukukan senilai Rp1,48 triliun.

"Saat ini, kami dalam proses finalisasi fasilitas tambahan pinjaman baru dari perbankan dalam negeri maupun luar negeri, rencananya pada kuartal IV/2022, sampai dengan Rp500 miliar. Terkait pinjaman sindikasi, ada rencana dengan beberapa bank, tapi pada tahun 2023," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper