Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan siap bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di daerah.
Anggota Dewan Komisioner (ADK) OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan bentuk dukungan itu mulai dari memberikan akses pembiayaan, pelatihan, hingga pendampingan bagi para pelaku UMKM.
“Seperti yang dilakukan di acara Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) ini,” kata Friderica dalam pernyataan tertulis, Jumat (16/9/2022).
Pada acara penutupan Gernas BBI di Pantai Purus, Padang, Sumatra Barat itu, dia mengatakan pelaku UMKM di Sumatra Barat yang telah mengikuti rangkaian pelatihan dan pendampingan melalui program Gernas BBI dapat menjadi mitra Pemerintah Provinsi dan Kota dalam merealisasikan aksi afirmasi belanja produk dalam negeri. Langkah yang akan mendorong lahirnya sumber ekonomi baru.
Secara bersamaan, kata dia, OJK juga akan terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat dan pelaku UMKM sehingga bisa meningkatkan pemahamannya dalam memanfaatkan produk dan jasa keuangan.
Dalam acara yang sama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak untuk semakin memberdayakan UMKM seperti kegiatan Gernas BBI.
Baca Juga
“Gernas BBI merupakan awal dari kolaborasi untuk mendorong UMKM tampil di garda terdepan dalam pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan lebih kuat. Kita menargetkan 1,7 persen tambahan pertumbuhan ekonomi dan 2 juta lapangan kerja baru dari Gernas BBI. Melalui kegiatan ini kita juga mendorong agar produk UMKM dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri,” kata Sandiaga.
Pelaksanaan Gernas BBI di Sumbar selama periode kampanye sejak April sampai dengan Juni 2022 mencatat sejumlah pencapaian seperti OJK dan para mitra strategis berhasil mendorong 660 UMKM Sumbar untuk dapat on-boarding melalui platform e-commerce hingga realisasi transaksi penjualan barang UMKM baik melalui penjualan offline dan online sebesar Rp15,72 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
