Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi CIMB Niaga (BNGA) dan BTN (BBTN) Keruk Laba pada Sisa 2022

CIMB Niaga (BNGA) memproyeksikan laba hingga akhir 2022 dapat mencapai di atas Rp6 triliun, sedangkan BTN (BBTN) membidik pertumbuhan 12–14 persen yoy.
Karyawati beraktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta. /Bisnis-Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta. /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menargetkan capaian laba yang tinggi di sisa akhir tahun ini. Keduanya pun menyiapkan sejumlah strategi guna menjaga target perolehan laba tersebut.

CIMB Niaga memproyeksikan laba hingga akhir tahun dapat mencapai di atas Rp6 triliun. Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, sejauh ini kinerja laba CIMB Niaga baik dan mencapai target dengan pertumbuhan current account savings account (CASA) serta pinjaman yang berkualitas baik.

"Kami masih yakin bisa mencapai target tahun ini," ujar Lani kepada Bisnis pada Rabu (12/10/2022).

Sepanjang enam bulan pertama di tahun ini, CIMB Niaga dan entitas anak berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan sebesar 20,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), atau dari Rp2,13 triliun menjadi Rp2,56 triliun.

Pertumbuhan itu ditopang oleh penurunan pendapatan bunga sebesar 1,6 persen yoy menjadi Rp9,27 triliun. Sementara itu, beban bunga juga susut 5 persen yoy menjadi Rp2,73 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank CIMB Niaga menjadi Rp6,54 triliun.

Untuk menjaga kinerja laba tersebut, CIMB Niaga fokus pada CASA yang menjadi tulang punggung cost of fund lewat digital channel hingga cash management. "Dengan begitu pinjaman bisa tetap kompetitif," kata Lani.

Selain itu, CIMB Niaga juga memfokuskan pertumbuhan pinjaman ke sektor ritel seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan bermotor (KKB), Kredit Konsumtif (KK), dan kredit untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Perseroan juga mengejar fee income lewat wealth management.

Sementara itu, Direktur Consumer Bank BTN, Hirwandi Gafar mengatakan, BTN menargetkan pertumbuhan laba yang lebih besar dibandingkan capaian pada periode sebelumnya. Perseroan tercatat telah memperoleh laba bersih sepanjang semester I/2022 sebesar Rp1,47 triliun atau tumbuh 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun kenaikan laba bersih BTN didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 36 persen secara tahunan menjadi Rp7,73 triliun.

Kenaikan NII diraih berkat kemampuan perseroan dalam menekan beban bunga yang turun 28 persen yoy menjadi Rp4,94 triliun. Hal ini diikuti dengan pendapatan bunga yang naik tipis dari Rp12,53 triliun menuju Rp12,67 triliun pada semester I/2022.

Sementara itu, emiten bank pelat merah dengan kode saham BBTN ini membukukan beban operasional selain bunga bersih sebesar Rp5,79 triliun, naik 31 persen yoy. Alhasil laba operasional BBTN pada paruh pertama ini mencapai Rp1,94 triliun.

Hirwandi mengatakan, untuk menjaga kinerja laba, perseroan melakukan penyeimbangan sumber pendanaan. "Kami harus balancing bagaimana caranya agar net interest margin (NIM) terjaga. Kami perhatikan terus NIM dan bottom line agar dana serta sumber dana dengan yield dapat balance," ujarnya kepada Bisnis pada Rabu (12/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper