Bisnis.com, JAKARTA - Upaya berbenah PT Bank Fama International mendapatkan ganjaran The Most Efficient KBMI 1 dalam ajang Bisnis Indonesia Financial Award (BIFA) 2022.
Sebagai gambaran, berdasarkan laporan keuangan Bank Fama per Juni 2022, pendapatan bunga bersih mampu tumbuh 13 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp48,15 miliar dari sebelumnya Rp42,61 miliar per Juni 2021.
Laba bersih bank yang baru saja dicaplok Grup Emtek pada akhir tahun lalu dan mendapat dua investor kakap baru, Singtel dan Grab ini memang turun menjadi Rp2,1 miliar saja per Juni 2022, ketimbang capaian Juni 2021 di Rp27,99 miliar.
Namun, kinerja ini merupakan indikator upaya berbenah, karena pada tutup buku periode 2021 lalu kinerja laba-rugi Bank Fama tercatat minus Rp33,79 miliar, berbalik ketimbang capaian laba bersih sepanjang periode 2020 senilai Rp12,1 miliar.
Terkini, total aset Bank Fama tembus Rp3,72 triliun per Juni 2022, tumbuh 37,1 persen (year-to-date/ytd) dari akhir tahun lalu senilai Rp2,71 triliun. Sebagai perbandingan, pada tutup buku era pandemi Covid-19, total aset Bank Fama baru mencapai Rp1,71 triliun.
Per Juni 2022, Bank Fama tercatat mampu mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp668,94 miliar dengan porsi giro dan tabungan yang mengalami peningkatan. Sementara itu, kredit yang diberikan mencapai Rp570 miliar pada pertengahan tahun ini.
Baca Juga
Berdasarkan rasio kinerja keuangan per Juni 2022, periode berbenah juga membuahkan hasil dari sisi perbaikan non-performing loan (NPL) gross dari level 4,26 persen per Juni 2021 menjadi 3,04 persen per Juni 2022. Selain itu, Bank Fama pun telah memenuhi kewajiban penyediaan modal inti minimum sesuai ketentuan regulator.