Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pan Indonesia Tbk. atau Bank Panin (PNBN) menyatakan bahwa masa program kredit pemilikan rumah (KPR) dengan bunga tetap berjenjang 4,5 persen selama tiga tahun serta tanpa bunga mengambang atau floating masih berlaku hingga kini.
Direktur Bank Panin Edy Heryanto mengatakan program KPR yang diluncurkan pada akhir 2021 tersebut masih dapat dinikmati masyarakat yang sedang mencari hunian. Program ini pun memungkinkan masyarakat untuk memiliki rumah dengan bunga murah.
Bank Panin menawarkan fasilitas KPR dengan bunga pasti yakni 4,50 persen fixed 3 tahun pertama, kemudian pada tahun keempat hingga keenam bunga ditetapkan 7,8 persen, dan selanjutnya bunga dipatok 9,8 persen sampai dengan jangka waktu tenor 20 tahun.
Menurut Edy, nasabah penerima fasilitas KPR Bank Panin tidak perlu khawatir di tengah tren peningkatan suku bunga acuan saat ini. Pasalnya, besarnya cicilan yang harus dibayarkan nasabah dengan program tingkat bunga berjenjang sudah ditetapkan sejak awal pengajuan.
“Kecenderungan suku bunga ke depan itu naik, tetapi minimal nasabah kami yang sudah mengambil KPR tidak perlu khawatir karena sudah fixed berjenjang sampai lunas. Jadi tidak ada kekhawatiran soal suku bunga,” ujarnya di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Edy menjelaskan keunggulan dari program yang ditawarkan Bank Panin mampu meredam kekhawatiran nasabah atas kenaikan suku bunga secara mendadak, sehingga suku bunga yang pasti dapat menjadi solusi bagi nasabah untuk memiliki hunian idaman dengan rasa aman.
Baca Juga
“Konsumen kami tidak perlu memikirkan suku bunga naik. Jadi, risiko itu sudah kami kelola dan konsumen dapat menikmati rumah baru tanpa perlu khawatir. Jadi, ini menurut saya yang paling ditunggu oleh para pembeli rumah bahwa kepastian itu yang perlu,” pungkasnya.
Edy menyatakan bahwa minat masyarakat terhadap program tingkat bunga berjenjang cukup tinggi. Tecermin dari capaian kinerja penyaluran KPR perseroan yang tumbuh hingga double digit atau sebesar 18,3 persen secara year-to-date (ytd) hingga akhir September 2022.
Dengan realisasi tersebut, emiten bank berkode saham PNBN ini optimistis realisasi KPR sampai dengan akhir 2022 mampu tumbuh 24–25 persen. Proyeksi ini lebih tinggi dibandingkan dengan target awal yang mematok pertumbuhan sebesar 15–20 persen.
Di sisi lain, Bank Panin memiliki layanan yang didukung sejumlah entitas mulai dari pembiayaan kredit rumah, kendaraan, perbankan syariah, sekuritas, perbankan digital hingga modal ventura. Seluruh layanan ini diharapkan dapat membangun relasi dengan nasabah dalam jangka panjang.