Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) masih mempertahankan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR). Bank belum menyampaikan rencana meyesuaikan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Sebagaimana diketahui, dalam dua bulan terakhir BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps), sehingga menjadi 4,25 persen.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia dalam dua bulan berturut-turut akan memberikan efek risiko kenaikan suku bunga KPR. “Namun, Bank Mandiri akan tetap memberikan penawaran yang kompetitif agar dapat tumbuh secara prudent,” ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (6/10/2022).
Bank Mandiri sendiri telah menetapkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk segmen kredit KPR sebesar 7,25 persen per 30 Juni 2022. Pada September 2022, Bank Mandiri memberikan pilihan suku bunga 3,88 persen fix 3 tahun atau 4,88 persen fix 5 tahun.
Bank Mandiri juga memberikan penawaran suku bunga berjenjenjang fix 10 tahun, mulai dari 3,98 persen fix tahun pertama hingga tahun ketiga. Kemudian, 7,68 persen fix tahun keempat hingga tahun keenam, lalu 9,68 persen fix tahun ketujuh hingga tahun kesepuluh.
Selain itu, Bank Mandiri optimis terhadap pertumbuhan KPR meski suku bunga acuan Bank Indonesia naik. “Ini seiring dengan pemulihan ekonomi nasional,” ujar Rudi.
Baca Juga
Bank Mandiri sendiri telah mencatatkan volume pertumbuhan KPR 8 persen pada Agustus 2022 secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sebelumnya, SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan bahwa untuk mencapai pertumbuhan KPR, Bank Mandiri telah dan akan terus berinovasi pada program-program yang memudahkan masyarakat dalam memiliki rumah, mulai dari suku bunga yang menarik.
Selain itu Bank Mandiri juga sudah meluncurkan program baru KPR Hebat yang memungkinkan nasabah untuk mengambil KPR dengan angsuran ringan selama masa pembangunan rumah idamannya.