Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham bank digital dalam tren penurunan di tengah tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Kendati demikian, kondisi kinerja keuangan mereka per Agustus 2022 menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dari sisi kinerja saham, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) misalnya, dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Saham emiten berkode saham ARTO itu turun 6,27 persen dan berada di level 4.710. Sementara itu, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) juga melemah 5,33 persen, dan terparkir di posisi 710.
Kemudian anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yaitu PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) sahamnya juga mengalami pelemahan pada pembukaan pagi ini. Saham emiten berkode saham AGRO itu turun 3,69 persen dan berada di posisi 470.
Dengan kondisi saham yang terkoreksi tajam saat ini, lantas bagaimana kinerja masing-masing bank digital tersebut per Agustus 2022? berikut ulasannya.
Kinerja ARTO
Bank Jago telah menyalurkan total kredit, termasuk pembiayaan syariah, sebesar Rp7,44 triliun per Agustus 2022, tumbuh 133,83 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun tercatat sebesar Rp7,33 triliun, naik 288,5 persen yoy.
Kemudian, bunga bersih yang dibukukan Bank Jago tercatat sebesar Rp859 miliar, tumbuh 247 persen yoy. Beban operasional sebesar Rp815 miliar, tumbuh 182,98 persen yoy. Dari sisi laba tahun berjalan, Bank Jago berhasil mengembalikan keadaan dari rugi Rp43 miliar pada Agustus 2021, menjadi untuk Rp36 miliar pada Agustus 2022.
Baca Juga
Kinerja BBYB
Per Agustus 2022, Bank Neo Commerce tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp8,44 triliun, tumbuh 114,28 persen yoy. Bank Neo Commerce juga berhasil mencatat pertumbuhan DPK sebesar 95,55 persen yoy menjadi Rp11,97 triliun pada periode tersebut.
Merujuk pada laman perusahaan, bunga. bersih yang dibukukan BBYB per Agustus 2022 sebesar Rp894 miliar, melesat 329,80 persen yoy. Kendati mencatatkan pertumbuhan bunga bersih, beban operasional perusahaan juga meningkat 236,71 persen yoy menjadi Rp1,49 triliun.
Sementara itu, rugi bersih tahun berjalan BBYB per Agustus 2022 tercatat sebesar Rp604 miliar, meningkat 155,93 persen dibandingkan dengan Agustus 2021.
Kinerja AGRO
Bank Raya Indonesia yang dalam tahap transformasi menjadi bank digital menyalurkan kredit sebesar Rp8,45 triliun per Agustus 2022, terkoreksi 49,14 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. DPK yang berhasil dihimpun sebesar Rp9,67 triliun, turun 46,85 persen yoy.
Seiring dengan kredit dan DPK yang menurun, dibandingkan dengan Agustus 2021, bunga bersih yang dibukukan emiten berkode saham AGRO itu juga turun 24,45 persen menjadi Rp448 miliar.
Untuk diketahui, meski mengalami penurunan dari sisi bunga bersih, transformasi yang dilakukan AGRO berhasil membuat beban operasional AGRO turun drastis dari Rp2,56 triliun pada Agustus 2021, menjadi Rp375 miliar per Agustus 2022.
Alhasil, AGRO sukses mengembalikan keadaan dari rugi tahun berjalan sebelum pajak sebesar Rp1,98 triliun pada Agustus 2021 menjadi laba sebesar Rp80 miliar pada Agustus 2022.
BBHI
Allo Bank menyalurkan kredit sebesar Rp7,12 triliun per Agustus 2022, melesat 344,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Jumlah kredit yang disalurkan BBHI jauh lebih tinggi dibandingkan dengan DPK yang berhasil dihimpun, yang sebesar Rp3,96 triliun per Agustus 2022. DPK BBH tumbuh 130,62 persen yoy.
Sementara itu, bunga bersih yang dibukukan pada Agustus 2022 sebesar Rp340 miliar, tumbuh 265,59 persen yoy. Beban operasional sebesar Rp94 miliar, tumbuh 108,8 persen yoy. Sejumlah pencapaian yang dibukukan Allo Bank tersebut, membuat laba tahun berjalan yang dibukukan perseroan sebesar Rp186 miliar, tumbuh 313,33 persen yoy.