Bisnis.com, JAKARTA — Platform pendanaan digital UMKM, PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) optimistis periode kuartal IV/2022 justru menjadi momentum untuk meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman.
Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya memproyeksi kebutuhan UMKM akan pinjaman produktif tidak akan luntur, terutama UMKM di daerah, walaupun muncul beragam tantangan atas kondisi perekonomian terkini, seperti lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga acuan.
"Maka dari itu, hingga akhir tahun nanti Modalku masih fokus untuk meningkatkan penetrasi pasar di masing-masing daerah di Tanah Air, karena potensi UMKM di daerah masih sangat besar," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (18/10/2022).
Reynold menekankan bahwa Grup Modalku, yaitu Modalku Indonesia dan Funding Societies di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, saat ini telah berhasil menyalurkan Rp40,26 triliun kepada lebih dari 5,1 juta pinjaman UMKM di 5 negara dengan tren pencairan yang belum pernah turun di tiap kuartalnya.
Oleh sebab itu, Modalku meyakini bahwa kondisi ekonomi yang menantang ini justru menjadi pemicu semangat untuk mempertahankan tren pertumbuhan dalam segala kondisi, dengan cara memperluas jangkauan menyentuh para UMKM di pelosok negeri, serta senantiasa memperkaya kerja sama dengan berbagai pihak.
Sebagai contoh, Modalku turut berpartisipasi dalam pameran event Indonesia Procurement Forum and Expo (IPFE) 2022 di Bali. Pasalnya, Modalku melihat peluang jelang akhir 2022 dari sisi mulai semaraknya proses tender untuk proyek Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
"Ini dapat menjadi salah satu faktor pendorong lonjakan permintaan pinjaman di kuartal IV/2022. Untuk mengambil momentum ini, kami pun menghadirkan produk Modal Proyek untuk membantu para pemenang proyek LPSE mendapatkan solusi pendanaan untuk menjaga arus kas dan memastikan proyek dapat terselesaikan," tambahnya.
Adapun, terkhusus Modalku di Indonesia, akumulasi penyaluran pinjaman sejak berdiri telah mencapai Rp6,09 triliun kepada 70.328 peminjam, di mana Rp1,09 triliun di antaranya merupakan kinerja sepanjang tahun berjalan periode 2022.
Terkini, outstanding pinjaman Modalku tersisa Rp264,81 miliar kepada 21.044 peminjam aktif, terbagi 20.505 UMKM yang sudah berbentuk institusi, dan 539 pelaku UMKM yang masih berstatus usaha perorangan.
"Sampai saat ini, sebesar 58 persen komposisi peminjam Modalku ada di sektor perdagangan. Baik sektor perdagangan grosir maupun eceran, terutama para online seller, yang juga menjadi salah satu fokus segmen peminjam incaran Modalku sepanjang tahun ini," ungkap Reynold.