Bisnis.com, JAKARTA – Asuransi identik dengan pembayaran premi yang harus dibayar secara periodik, sehingga nasabah harus cermat dalam mengatur pengeluaran. Namun, memproteksi finansial sejak dini adalah keputusan bijaksana karena manfaat pertanggungan sebanding dengan biaya asuransi yang wajib dibayar oleh nasabah.
Co-Founder Mipower by Sequis and Registered Financial Planner Edwin Limanta menyampaikan kehadiran asuransi nantinya berguna untuk menjaga ketahanan keuangan keluarga apabila tumpuan penghasilan utama hilang.
Edwin menuturkan bahwa masyarakat yang belum memiliki asuransi biasanya merasa sayang jika uangnya digunakan untuk membayar premi asuransi. Selain itu, ada juga yang lebih memilih berinvestasi dan sebagian lagi merasa sudah cukup dengan memiliki asuransi dari kantor atau BPJS. Lantas, apa saja kesalahpahaman yang sering terjadi soal asuransi? Berikut uraiannya.
- Menganggap premi asuransi mahal
Hal pertama adalah masyarakat menganggap bahwa premi merupakan sesuatu yang mahal sehingga seringkali calon nasabah langsung menolak. Alasannya takut tidak dapat konsisten membayar premi.
“Sebelum menolaknya, coba bandingkan dengan besarnya biaya yang harus dibayar saat harus rawat medis dan biaya untuk rawat jalan pasca rawat inap. Jika diagnosanya adalah penyakit kritis, maka akan semakin banyak dana yang akan dibutuhkan untuk pengobatan,” kata Edwin dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).
Dia menjelaskan bahwa perusahaan asuransi dalam menentukan premi akan terlebih dahulu melakukan perhitungan risiko berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi kesehatan, serta gaya hidup. Itu sebabnya, premi pada setiap orang bisa berbeda.
Baca Juga
“Jika memiliki asuransi terkendala premi maka sesuaikan manfaat asuransi dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Dengan demikian, premi yang harus dibayar pun bisa lebih terjangkau. Premi juga bisa murah jika saat saat mengajukan asuransi masih berusia muda, produktif, dan sehat,“ imbuhnya.
- Menganggap asuransi sama dengan tabungan
Kesalahpahaman lainnya adalah tidak jarang banyak yang berharap dengan membayar premi asuransi bisa mendapatkan hasil lebih.
“Dana asuransi tidak bisa diambil kapan saja sebagaimana tabungan dan asuransi bukan untuk mencapai tujuan keuangan tertentu. Memiliki asuransi dimaksudkan untuk memberikan rasa aman dan terlindungi dalam perjalanan mencapai tujuan finansial, yakni saat tertanggung terkena risiko tersebut di atas maka manfaat bisa cair sesuai ketentuan polis,” terangnya.
- Menganggap klaim pasti diterima
Menurut Edwin, banyak masyarakat menganggap bahwa klaim asuransi kesehatan yang diajukan pasti diterima. Sementara itu, ada ketentuan dalam polis yang menjadi dasar pengambilan keputusan klaim.
Edwin menyarankan saat akan memilih produk asuransi, pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi finansial, dengan cara bertanya pada customer care perusahaan asuransi untuk dihubungkan dengan agen asuransi terbaik. Setelah sudah menerima buku polis, maka terlebih dahulu seluruh syarat dan ketentuan, manfaat, dan pengecualian pada buku polis.