Bisnis.com, JAKARTA — Unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) atau CIMB Niaga Syariah mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp1,15 triliun pada September 2022, terkoreksi 14,99 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan laba disebabkan meningkatnya kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment).
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (26/10/2022), UUS CIMB Niaga meningkat 186,62 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp628 miliar per September 2022.
Kendati mencatatkan penurunan laba, pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang dibukukan CIMB Niaga Syariah naik 9,63 persen yoy. Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan di sejumlah kategori.
Pendapatan dari piutang meningkat 25,6 persen yoy menjadi Rp343 miliar, pendapatan bagi hasil meningkat 9 persen yoy menjadi Rp1,81 triliun, pendapatan sewa meningkat 8,8 persen yoy dan pendapatan lainnya meningkat 10,66 persen yoy menjadi Rp384 miliar.
Sementara itu bagi hasil untuk pemilik dana investasi juga meningkat sebesar 18,2 persen yoy menjadi Rp1,06 triliun per September 2022.
Dari sisi pembiayaan, per September 2022 unit syariah CIMB Niaga telah menyalurkan pembiayaan berbasis piutang sebesar Rp4,59 triliun, tumbuh 36,44 persen dibandingkan dengan Desember 2021 atau year to date/ytd. Pembiayaan bagi hasil tumbuh 20,80 persen, dan pembiayaan sewa naik 28,8 persen menjadi Rp599 miliar.
CIMB Niaga Syariah juga berhasil menghimpun dana simpanan wadiah sebesar Rp7,33 triliun dan dana investasi non profit sharing sebesar Rp27,29 triliun.
Belum lama CIMB Niaga Syariah menjalin kerja sama dengan PT Octo Ekosistem Digital dalam pengembangan Edu Smart System untuk melayani ekosistem pendidikan di Indonesia, Kerja sama tersebut diharapkan dapat membantu proses digitalisasi di sekolahan, pondok pesantren dan perguruan tinggi.