Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Astra Sedaya Finance Tembus Rp1 Triliun di Kuartal III/2022

Kinerja laba merupakan buah dari kenaikan pendapatan sebesar 8,9 persen yoy menjadi Rp4,51 triliun, terutama dari pos pembiayaan kredit mobil baru.
Ilustrasi/acc.co.id
Ilustrasi/acc.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan bagian Grup Astra (ASII), PT Astra Sedaya Finance mencatatkan laba bersih Rp1,08 triliun per September 2022, tercatat tumbuh 40,9 persen (year-on-year/yoy) ketimbang periode sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan multifinance yang kini memiliki brand bertajuk Astra Credit Companies (ACC) ini, kinerja laba merupakan buah dari kenaikan pendapatan sebesar 8,9 persen yoy menjadi Rp4,51 triliun, terutama dari pos pembiayaan konsumen untuk produk andalannya, kredit mobil baru.

Sementara itu, total beban bisa ditekan tipis dari Rp3,16 triliun per September 2021 menjadi Rp3,15 triliun per September 2022. Penurunan dari pos beban bunga dan keuangan menjadi kontributor utama strategi efisiensi, mengimbangi peningkatan dari pos beban usaha dan cadangan kerugian penurunan nilai.

Secara umum, aset ACC juga mengalami peningkatan 9,6 persen (year-to-date/ytd) menjadi Rp35,76 triliun, ketimbang akhir tahun lalu senilai Rp32,62 triliun. Penyumbang terbesar datang dari peningkatan dari portofolio piutang pembiayaan konsumen 6,8 persen ytd menjadi Rp28,25 triliun.

EVP Corporate Communication & Strategic Management ACC Arifianto Soendoro mengungkap bahwa kinerja keuangan mentereng sepanjang periode 2022 ini tak lepas dari realisasi penyaluran pembiayaan baru yang sudah di atas Rp25 triliun per September 2022.

Sebagai perbandingan, kinerja terkini ACC ini tercatat telah melampaui pembiayaan sepanjang tahun di era normal sebelum pandemi Covid-19 alias periode 2019, tepatnya senilai Rp23,6 triliun.

Adapun, penyaluran pembiayaan baru ACC sepanjang 2020 senilai Rp19,6 triliun, sementara pada 2021 mencapai Rp26,1 triliun. Pada akhir tahun nanti, ACC masih membidik pertumbuhan pembiayaan setidaknya 15 persen yoy dari tahun lalu, atau setidaknya menyentuh sekitar Rp30 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper