Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) resmi menaikkan suku bunga deposito valuta asing atau valas pada Selasa (1/11/2022).
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan penyesuaian suku bunga deposito valuta asing atau valas perseroan berada pada kisaran 75 sampai dengan 175 basis poin (bps).
Dia mengungkapkan bahwa langkah BCA untuk menaikkan suku bunga deposito valas tidak terlepas dari meningkatnya suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), yakni The Fed.
“Penyesuaian suku bunga deposito valas ini dilakukan seiring dengan kebijakan The Fed yang kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps dan kondisi likuiditas dolar AS,” ujar Hera ketika dihubungi Bisnis pada Selasa (1/11).
Meski bunga deposito valas meningkat, Hera menyatakan bahwa emiten berkode saham BBCA ini memiliki likuiditas yang baik. Dari sisi pendanaan, dana murah (current account saving account/CASA) naik 15,1 persen secara tahunan mencapai Rp830,4 triliun per September 2022.
Raihan tersebut membuat CASA berkontribusi hingga 81 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) BBCA. Pertumbuhan dana murah turut menjadi penopang utama raihan DPK, yang mencapai Rp1.026 triliun hingga kuartal III/2022.
Baca Juga
“Total dana pihak ketiga tumbuh 11 persen yoy, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 10,2 persen secara tahunan menjadi Rp1.289 triliun,” kata Hera.
Di sisi lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga resmi menaikkan suku bunga deposito valas dalam mata uang dolar AS. Kebijakan tersebut membuat tingkat suku bunga deposito valas berada di kisaran 0,75 persen – 1,75 persen untuk semua jenis tenor.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan bahwa langkah penyesuaian suku bunga deposito valas merupakan upaya perseroan dalam menjaga stabilitas makroekonomi lewa penyesuaian kebijakan suku bunga acuan BI.
Sejalan dengan hal tersebut, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat rata-rata tingkat bunga deposito rupiah atau 22 moving daily average dari seluruh bank naik sebesar 5 basis poin (bps) menuju level 3,14 persen pada September 2022.
Sementara itu, pada periode yang sama, suku bunga maksimum mengalami kenaikan sebesar 9 bps ke posisi 3,72 persen dan suku bunga minimum naik 2 bps menjadi 2,56 persen.
Adapun suku bunga simpanan valuta asing (valas) ikut naik seiring suku bunga offshore dengan kenaikan maksimum 17 bps ke level 0,94 persen. Adapun suku bunga minimum dan rerata seluruh bank valas meningkat 10 bps dan 15 bps menuju level 0,45 persen serta 0,70 persen.
LPS memperkirakan suku bunga simpanan masih akan meningkat secara bertahap. Hal ini sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan atau BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), yang sampai dengan Oktober 2022 berada di level 4,75 persen.