Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menyebutkan pihaknya akan menutup 80 cabang dan cabang pembantu sepanjang 2022. Hingga akhir November 2022, Bukopin sudah menutup sebagian besar cabang yang ditargetkan ini.
"Sampai Oktober [2022] ada 79 cabang [yang ditutup]," kata Slamet Haryanto Pradhana, Sekretaris Perusahaan KB Bukopin kepada Bisnis, Selasa (1/11/2022).
Dia mengatakan, dengan realisasi ini maka hingga penutup tahun masih ada satu cabang lagi yang akan ditutup. Meski demikian, Pradhana tidak menyebutkan cabang yang akan ditutup ini.
"Sampai akhir 2022, ada tambahan 1 cabang [yang ditutup]," katanya.
Dia menjelaskan, langkah KB Bukopin menutup kantor cabang dan cabang pembantu merupakan langkah optimalisasi.
"Objectivenya, [penutupan kantor cabang dan cabang pembantu merupakan] optimalisasi jaringan kantor dengan jumlah yang tepat dan layanan yang tetap dapat terjangkau oleh nasabah," katanya.
Baca Juga
Selain itu, penutupan jaringan cabang dalam jumlah besar ini menjadi langkah optimalisasi biaya. Dana operasional cabang yang ditutup dapat dialihkan menjadi peningkatan layanan.
"Optimalisasi biaya yang dapat dialokasikan untuk memberikan layanan yang lebih baik dan menarik untuk nasabah, contohnya upgrade cabang dengan tipe baru yang lebih modern dengan layanan komunitas," katanya.
BBKP sendiri belum mengeluarkan laporan keuangan kuartal III/2022. Berdasarkan laporan ke Bursa Efek Indonesia, perusahaan akan menerbitkan laporan keuangan yang diaudit sehingga memiliki waktu tambahan.
KB Bukopin pasalnya tengah menyiapkan aksi korporasi berupa right issue ke VII. Dalam prospektus per 24 Oktober 2022, perusahaan akan menerbitkan 120 miliar saham baru kelas B dengan nominal Rp100. Harga pelaksanaan right issue sendiri akan diumumkan kemudian setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPS yang direncanakan 7 November 2022 mendatang.
Dalam prospektus juga disebutkan, saat ini BBKP memiliki 41 kantor cabang, 234 kantor cabang pembantu, dan 3 kantor fungsional. Sedangkan ATM yang dioperasikan sebanyak 372 buah.
Sementara itu, per Juni 2022, BBKP mencatatkan rugi bersih sebesar Rp3,32 triliun. Memburuk dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya untung Rp162,45 miliar.