Bisnis.com, JAKARTA – PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) membukukan laba bersih sebesar Rp37,29 miliar sampai dengan 30 September 2022. Posisi tersebut merangkak naik 24,7 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang memperoleh laba senilai Rp29,9 miliar.
Mengutip laporan keuangan perusahaan pada Sabtu (5/11/2022), perolehan laba MREI salah satunya ditopang premi bruto yang naik 10,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,77 triliun menjadi Rp1,95 triliun. Dari sana, premi neto MREI ikut terkerek 7,3 persen yoy menjadi Rp1,12 triliun, dari sebelumnya bernilai Rp1,04 triliun.
Dari sana, jumlah pendapatan underwriting MREI menjadi Rp1,13 triliun. Perolehan itu naik 5,2 persen yoy dari Rp1,07 triliun pada kuartal III/2021.
Sementara itu, klaim bruto Maskapai Reasuransi Indonesia tumbuh 1,5 persen yoy dari Rp1,26 triliun menjadi Rp1,28 triliun. Alhasil, jumlah beban klaim meningkat 8,5 persen yoy menjadi Rp981,56 miliar.
Kemudian, jumlah beban underwriting juga tumbuh 7,5 persen yoy dari Rp1,09 triliun menjadi Rp1,17 triliun. Pertumbuhan juga terjadi pada hasil investasi menjadi Rp119,25 miliar, naik 4,9 persen yoy dari semula Rp113,72 miliar.
Dari sisi aset, Maskapai Reasuransi Indonesia mengalami pertumbuhan 3,4 persen yoy. Angka itu naik dari Rp4,22 triliun menjadi Rp4,36 triliun sampai dengan 30 September 2022.
Baca Juga
Adapun, jumlah liabilitas mencapai Rp3,01 triliun, naik 20,3 persen dibandingkan kuartal III/2021 sebesar Rp2,5 triliun. Sementara itu, jumlah ekuitas MREI adalah sebesar Rp1,35 triliun, menyusut 21,2 persen yoy dari sebelumnya Rp1,72 triliun.
Dari sisi tingkat kesehatan keuangan, rasio pencapaian solvabilitas yang dimiliki Maskapai Reasuransi Indonesia dari unit konvensional mencapai 236,70 persen dan unit bisnis syariah sebesar 242,18 persen pada 30 September 2022.
Rasio tersebut jauh di atas ketentuan POJK No. 71/POJK.05/2016, di mana perusahaan wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120 persen.
Adapun, sampai dengan 30 September 2022, persentase kepemilikan saham MREI terdiri atas PT Graha Sentosa Persada yang juga merupakan pemegang saham pengendali (PSP) menggenggam 20,53 persen saham MREI.
Sebanyak 14,84 persen saham digenggam AJB Bumiputera 1912, serta masyarakat kurang dari 5 persen juga menggenggam sebanyak 64,63 persen saham MREI.