Bisnis.com, JAKARTA - Aksi korporasi penguatan modal PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) melalui skema rights issue rampung. Setelah APRO Financial Co. Ltd menjadi pembeli siaga, Bank Oke diproyeksikan serap dana sekitar Rp499 miliar penuhi modal inti minimum.
Melalui edaran bernomor Peng-00257/BEI.POP/10-2022, Bank Oke Indonesia Tbk. sebelumnya mengumumkan batas akhir rights issue yang ditutup per 25 Oktober 2022.
"Masa perdagangan HMETD Bank Oke Indonesia Tbk. [DNAR] berlangsung pada tanggal 19 Oktober 2022 - 25 Oktober 2022," terang manajemen Bank Oke melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dikutip pada Sabtu (5/11/2022).
Melalui skema rights issue tersebut, APRO Financial Co. Ltd. jadi pembeli siaga setelah sebelumnya memborong 2,68 miliar saham sekaligus 249 juta lembar saham yang tidak terserap.
Alhasil, secara keseluruhan APRO Financial Co. Ltd. membabat 2,93 miliar saham rights issue Bank Oke dengan harga penjualan Rp170 persaham.
"APRO Financial Co.Ltd selaku pembeli siaga membeli seluruh sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV," tulis manajamen Bank Oke dalam keterbukaan informasi, dikutip pada Sabtu (5/11/2022).
Jika diakumulasikan, total dana segar yang mengalir ke Bank Oke usai aksi rights issue ini diperkirakan tembus Rp499 miliar.
Untuk diketahui sebelumnya, per Juni 2022 modal tier-1 Bank Oke tercatat mencapai Rp1,96 triliun. Dengan demikian, aksi korporasi tersebut berhasil membawa Bank Oke memenuhi persyaratan modal inti minimum OJK senilai Rp3 triliun.