Bisnis.com, JAKARTA – APRO Financial Co. Ltd. selaku pembeli siaga right issue PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) kembali mengeksekusi 249.20 juta lembar saham yang tidak terserap di pasar.
Berdasarkan keterbukaan informasi, manajemen Bank Oke menjelaskan bahwa sesuai dengan pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.11/POJK.04/2017 tentang Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu, perseoran melaporkan perubahan kepemilikan saham APRO Financial Co.Ltd.
Kepemilikan APRO Financial Co.Ltd. di Bank Oke yang sebelumnya mencapai 15,44 miliar lembar saham atau 91,99 persen menjadi 15,69 miliar lembar saham atau 92,09 persen.
Perubahan porsi kepemilikan ini terjadi karena adanya transaksi pembelian saham yang tidak terserap di rights issue Bank Oke oleh APRO Financial Co.Ltd. Sementara, transaksi dilakukan pada Selasa (1/11/2022 dengan jumlah saham yang dibeli mencapai 249.20 juta dan harga penjualan Rp170 per saham.
"APRO Financial Co.Ltd selaku pembeli siaga membeli seluruh sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV," tulis manajamen Bank Oke dalam keterbukaan informasi pada Rabu (2/11/2022).
Bank Oke sendiri telah menggelar rights issue pada 19–25 Oktober 2022. Sementara itu, tanggal pencatatan daftar pemegang saham yang berhak atas HMETD atau recording date ditetapkan pada 17 Oktober 2022.
Baca Juga
Aksi korporasi tersebut dilakukan untuk memastikan Bank Oke atau OK Bank memenuhi ketentuan modal inti Rp3 triliun dari OJK. Sebelum pelaksanaan rights issue, modal tier-1 bank telah mencapai Rp2,96 triliun per Juni 2022.
Namun, dalam rights issue itu dijelaskan bahwa apabila setelah alokasi masih terdapat sisa saham, maka pemegang saham mayoritas DNAR yakni APRO Financial Co. Ltd yang bertindak sebagai pembeli siaga akan membeli seluruh sisa saham yang ditawarkan.
Sebelumnya, Direktur Bank Oke Indonesia Efdinal Alamsyah menyampaikan bahwa Bank Oke telah melakukan dua kali rights issue dan APRO selalu menjadi pembeli siaga dalam aksi tersebut. Pada tahun lalu misalnya, DNAR tercatat menerbitkan 2,5 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Saham tersebut ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp197 per saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp499,83 miliar.
Dalam keterbukaan informasi, manajemen menjelaskan bahwa hasil pelaksanaan PUT IV memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham yang telah dikeluarkan sebelumnya oleh perseroan, termasuk hak atas dividen.
Seluruh dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha perseroan. Dana itu nantinya bakal disalurkan dalam bentuk pemberian kredit.